BOS Bagi SD dan SMP Belum Cair Dipicu Lembaga Banyak Belum Buat LPJ

Caption : Suasana belajar di SDN 04 Purwodadi Donomulyo harus tetap berjalan meskipun dana Bantuan operasional sekolah belum cair.(yon)

Jum’at, 17 Maret 2023

Malangpariwara.com – Keterlambatan pencairan dana bantuan operasional sekolah se – Kabupaten Malang bagi lembaga sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dipicu banyak lembaga belum menyelesaikan laporan pertanggung jawaban.

Akhmad Wahid Arief, Kepala bidang SMP dinas pendidikan Kabupaten Malang mengaku pencairan bantuan operasional sekolah akan cair dalam minggu ini secara bertahap karena poses pencairan bantuan operasional sekolah sesuai dengan masuknya laporan pertanggungjawaban BOS sebelumnya.

Di tahap pertama pencairnya di bulan terakhir, masih banyak SPJ lembaga yg belum diserahkan sehingga menghambat proses pencairan.

“Pencairan dana bantuan operasional sekolah akan dicairkan secara bertahap dan pasti cair, tinggal tunggu waktu ,” ujarnya .

Pencairan Dana BOS itu ada yang swakelola, cepat dan tidaknya pencairan tergantung laporan sekolah dalam membuat SPJ , dana BOS cair langsung dari RKUN ( rekening kas umum nasional di terima rekening kas umum daerah (RKUD) langsung ke rekening lembaga masing masing.

“Jadi uang BOS tidak ada yang transit di Dinas Pendidikan, ” tegasnya.

Hadi Sutikno,S.Pd.M.M, Kordinator wilayah Wonosari menambahkan, belum cairnya bantuan operasional sekolah bulan Januari sampai bulan Maret hal yang biasa terjadi.

“bantuan Operasional Sekolah yang Januari Maret belum cair, Koyoke belum biasanya Lembaga membiayai dengan hutang dan biasa serta yang tahu mereka, ” tegasnya.

Lembaga di Kecamatan Wonosari ada 31 Lembaga yang belum mendapatkan dana BOS, sehingga menyiasatinya lembaga pendidikan bisa berjalan dengan meminjam ke koperasi.

“Maksudnya kalau dana Belum turun kita usaha untuk menutupi dengan hutang ,” ungkapnya.

Kusno, Kepala SDN Pakisaji 2 Pakisaji mengatakan, dalam mengatasi keterlambatan BOS pihaknya untuk mengatasinya dengan meminjam di Koperasi guru dan terjadi disemua lembaga pendidikan se-kecamatan Pakisaji.

Di SDN Pakisaji 02 ada lima PTT dan kalau di SDN Genengan 1 Pakisaji ada 7 GTT,apabila terjadi keterlambatan BOS belum cair dengan meminjam Koperasi untuk membayar mereka.

“baginya cukup menyita energi, tetapi pasti dialami semua kepala sekolah di Kabupaten Malang ,Ya nelongso bagaimana lagi kalau terlambat BOS nya, ” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan, Lastono Kepala SD Negeri 01 Donomulyo mengaku, menyiasati keterlambatan pencairan bantuan operasional sekolah dengan dipinjami kepala sekolah dulu agar pendidikan tetap berjalan.

Di lembaganya ada 4 GTT yang harus dibayar honornya tepat waktu,meskipun saat ini pencairan BOS terlambat dan belum cair.

Ainul Mutamakin, Kepala sekolah menengah pertama negeri 02 Kepanjen mengaku, menyiasati keterlambatan pencairan dana bantuan operasional sekolah lembaganya harus meminjam ke koperasi.

” Hutang pak , GTT dan PTT harus tetap bayaran kasihan kan mereka, kalau tahun ini gak tahu,” ungkapnya.

SMPN 2 Kepanjen sendiri ada 72 guru, 36 ASN, sisanya GTT PTT dan guru ekstra dengan jumlah 600 siswa.(Yon)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *