2 Juli 2025

Inovasi Kayoetangan Dongkrak Prestasi, Pemkot Malang Kembali Raih PPD Terbaik Jatim

c1_20230414_04002451

Jum’at, 14 April 2023

Malangpariwara.com – Inovasi Pemerintah Kota Malang dalam hal perencanaan kembali diapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Di tahun 2023 ini Pemerintah Kota Malang kembali mengulang prestasi tahun lalu, mendapatkan penghargaan perencanaan pembangunan daerah terbaik, dan yang menggembirakan, tahun ini Pemkot Malang mendapat peringkat kedua setelah sebelumnya pada tahun lalu menempati tempat ketiga.

Bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur 2024 yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya pada Kamis (13/4/23), penghargaan diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada kota dan kabupaten dengan perencanaan pembangunan daerah terbaik.

Penghargaan diberikan masing-masing kepada 3 kota dan 3 kabupaten terbaik se Jawa Timur. Untuk kategori kota terbaik jatuh pada Kota Pasuruan, disusul Kota Malang kemudian Kota Kediri. Sedangkan untuk kategori Kabupaten, Kabupaten Lamongan menjadi yang terbaik kemudian disusul Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Trenggalek di peringkat terbaik ketiga.

Sebagai informasi, perencanaan pembangunan daerah sendiri merupakan suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna mengoptimalisasi pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah.

Untuk Kota Malang, di tahun 2023 ini mengusung tema aktivasi Malang heritage melalui kayoetangan heritage yang dipresentasikan sendiri oleh Walikota Malang Drs.H.Sutiaji di Bappeda Propinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Presentasi ini merupakan tahapan penilaian yang harus dilakukan daerah didalam PPD ini.

Hasilnya, cukup memuaskan. Dalam paparannya, Walikota Sutiaji yang mempresentasikan konsep, tahapan dan penyusunan RKPD, sampai pada inovasi kawasan kayoetangan secara detail mampu memenuhi kualifikasi penilaian. Utamanya terkait output dan outcome yang dihasilkan dari perubahan kawasan kayoetangan menjadi kawasan heritage.

Malang Heritage(Kayoetangan ) menjadi destinasi wisata (foto:Djoko W)

Pencapaian ini tentu sejalan dengan gambaran kayoetangan sekarang. Sejak dipermak menjadi kawasan heritage, kawasan ini menjadi destinasi wisata favorit yang banyak menarik perhatian wisatawan, sekaligus menjadi ikon branding Kota Malang sebagai kota wisata heritage.

Ditemui setelah acara, Walikota Sutiaji menyampaikan raihan kota terbaik kedua di penilaian PPD tahun ini menjadi bukti bahwa kawasan kayoetangan sebagai kawasan wisata heritage berada pada arah pembangunan yang benar sehingga dapat diterima dan diakui hasilnya.

Menurut Sutiaji, konsep yang dikembangkan di Kayoetangan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari PPD, khususnya tentang dampak yang dihasilkan dari pembangunan sehingga memberikan stimulus yang luar biasa bagi wilayah tersebut.

“Alhamdulillah tentu, sekali lagi prestasi PPD yang kita raih ini benar-benar sesuai dengan fakta yang ada. Pembangunan di Kayoetangan kan memang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata di Kota Malang, dan arah pembangunan ini sudah tepat, buktinya bisa dilihat sendiri gimana kayoetangan sekarang,” tukasnya.

“Konsep ini tentu sejalan dengan goal yang dimaksud di PPD, artinya bagaimana dampak yang diberikan, dan Insyaallah banyak dampak positifnya, secara sosial, ekonomi semuanya terukur dan semuanya positif dan baik bagi wilayah tersebut”, sambung Sutiaji.

Sutiaji juga berbicara tentang konteks inklusif dan berkelanjutan, menurutnya ke depan penataan kawasan kayoetangan dan sekitarnya akan terus dilakukan. Dirinya yakin, dengan mengadopsi konsep inklusif dan berkelanjutan, akan semakin menguatkan kayoetangan menjadi ikon heritage di Kota Malang.

“Penataan suatu wilayah tidak bisa parsial, nggak bisa setengah-setengah, harus inklusif dan berkelanjutan, Hasilnya sudah baik, tapi perlu di tingkatkan lagi. Ke depan kita maksimalkan lagi, ada beberapa rencana pembangunan yang disiapkan untuk mendukung dan menguatkan potensi Kota Malang sebagai kota heritage,” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu ketika dikonfirmasi mengatakan keberhasilan Kota Malang kembali meraih prestasi di PPD tahun ini berkat kerjasama berbagai pihak.

Dwi Rahayu mengungkapkan pemilihan tema mengusung aktivasi Malang heritage memang didasarkan pada perkembangan kawasan kayoetangan yang terukur keberhasilannya.

Dirinya juga membenarkan pernyataan Walikota Sutiaji tentang keberlanjutan penataan kawasan kayoetangan dan sekitarnya. Ke depan beberapa rencana yang disiapkan yaitu pengembangan lanjutan meliputi koridor stasiun, balaikota, Kahuripan, Pecinan dan kauman.

Selain itu juga melakukan kayoetangan metaverse yang bekerjasama dengan akademisi, creative destination, cross selling serta perlindungan kawasan cagar budaya. (Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *