Tari Remo dan Gendhing Kebo Giro, Iringi DPD PKS Kota Malang Daftarkan 45 Bacaleg

Iringan cucuk lampah, tari remo dan kirab yang diiringi gending kebo giro merupakan rangkaian dari proses pendaftaran Bacaleg PKS Kota Malang ke KPUD Kota Malang. (Foto: Djoko W)
Jum’at, 12 Mei 2023
Malangpariwara.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Malang mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Jumat, (12/5/23).
Rombong yang dipimpin Ketua DPD PKS Kota Malang Ernanto Djoko Purnomo mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang yang berbeda di Jalan Bantaran No.6, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing.
Para kader dan pengurus DPD PKS Kota Malang berjalan beriringan dan diarak dengan diiringi alunan Musik Gendhing Kebo Giro berjalan kaki dari jl raya Letjen Sutoyo menuju kantor KPUD Kota Malang.
Selain itu, para kader DPD PKS Kota Malang juga dikawal oleh dua orang penari remo, berjalan menuju pintu masuk KPU.

Dikesempatan itu, DPD PKS Kota Malang mendaftarkan 45 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) untuk lima Daerah Pilihan (Dapil) yang ada di wilayah Kota setempat, untuk 45 kursi di DPRD.
Sekertaris DPD PKS Trio Agus Purwono S.TP. menyebut dari 45 kursi tersebut akan dibagi untuk lima dapil, di Dapil 1 ada 5 kursi, Dapil 2 tersedia 10 kursi, Dapil 3 ada 11 kursi, Dapil 4 ada 10 kursi, dan Dapil 5 ada 9 kursi.
“Kelima dapil tersebut yakni, dapil 1: Kecamatan Klojen, dapil 2 wilayah Kecamatan Blimbing, dapil 3 Kedungkandang, dan dapil 4 Kecamatan Sukun, serta dapil 5 Kecamatan Lowokwaru,” ungkap Trio Bacaleg yang kini masih menjabat ketua Komis B DPRD Kota Malang.
PKS Kota Malang berkomitmen untuk tetap menjaga budaya lokal di kota Malang. Menampilkan cucuk lampah dari penari remo merupakan bagian dari cara PKS Kota Malang tetap dekat dengan budaya lokal yang ada di Kota Malang.

Menurut Ketua DPD PKS Kota Malang, Ernanto Djoko Purnomo, PKS Kota Malang ingin juga terlibat dalam kontribusi melestarikan budaya dengan menampilkan tari remo. Karena pada dasarnya budaya lokal memiliki filosofi yang mendalam dan positif jika dipelajari dan dimaknai secara benar.
“Kita ikut melestarikan budaya lokal apalagi tari remo menggambarkan tentang seorang pangeran yang gagah dan berani sedang berada di medan perang melawan segala bentuk kedholiman. Sedangkan iringan kirab memakai Gending kebo giro karena filosofinya para caleg PKS harus siap melayani rakyat dengan cinta dan semangat. Karena konon Kebo Giro adalah serapan dari bahasa Arab Hubbu dan Ghirah yang artinya cinta dan semangat. Bukan ambisi”, ungkap Ernanto Joko Purnomo.

Iringan cucuk lampah, tari remo dan kirab yang diiringi gending kebo giro merupakan rangkaian dari proses pendaftaran Bacaleg PKS Kota Malang ke KPUD Kota Malang.
Isa Ansori selaku ketua panitia menjelaskan bahwa pada pendaftaran Bacaleg PKS Kota Malang ke KPUD Kota Malang ini diisi dengan beberapa kegiatan termasuk kegiatan yang memasukkan budaya lokal kota malang.
“Sebagai bagian dari warga kota Malang, kami ingin memasukkan budaya lokal dalam rangkaian kegiatan pendaftaran Bacaleg PKS Kota Malang,” pungkas Isa Ansori mengakhiri.(Djoko W)