12 Juli 2025

Simulasi Penanganan Kasus Kekerasan Seksual Dikupas Habis Satgas PPKS POLINEMA Dalam Workshop

c1_20230608_20300590

Workshop ini diikuti oleh 13 peserta yang merupakan tim SATGAS PPKS POLINEMA, terdiri dari dosen, tendik dan mahasiswa POLINEMA.(foto: Humas)

Rabu, 7 Juni 2023

Malangpariwara.com – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (SATGAS PPKS) Politeknik Negeri Malang menyelenggarakan Workshop Pelatihan dan Simulasi Prosedur Penanganan Kasus pada Rabu (7/6/2023) di Swiss-Belinn Malang.

Workshop ini diikuti oleh 13 peserta yang merupakan tim SATGAS PPKS POLINEMA, terdiri dari dosen, tendik dan mahasiswa POLINEMA.

PIC kegiatan Muhammad Kholisul Imam, SE., ME., mengatakan bahwa workshop ini bertujuan untuk memahami prosedur penanganan kasus.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yaitu Rina Sandora, ST., MT. dari SATGAS PPKS Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Dr. Dhia Al Uyun, SH., MH. dari Women’s Crisis Center (WCC) Dian Mutiara dan juga merupakan Tim SATGAS PPKS UB.

Kegiatan ini, menurutnya, akan dilanjutkan dengan kegiatan Launching dan Penyusunan SOP SATGAS PPKS POLINEMA.


Ketua SATGAS PPKS POLINEMA, Dr. Hudriyah Mundzir, SH., MH., dalam sambutannya mengatakan SATGAS PPKS POLINEMA ini lahir pada tahun 2022 yang diawali dengan Pansel pada tahun 2021

“Kami mencoba menyatukan visi terkait tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Kami harus banyak belajar dari para narasumber. PPNS adalah salah satu perguruan tinggi vokasi yang dapat dijadikan referensi. Begitu juga dengan WCC Dian Mutiara, LSM yang concern untuk penanganan kasus kekerasan seksual,” ujarnya.  

Hudriyah, lebih lanjut mengatakan, mahasiswa POLINEMA memiliki Forum Perempuan Gantari yang berada di bawah BEM POLINEMA dan Koordinator Gantari merupakan anggota Satgas PPKS POLINEMA.

SATGAS PPKS POLINEMA melalui penyelenggaraan workshop ini diharapkan dapat melakukan proses yang intens tentang penanganan kasus yang terjadi.

Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng.( foto: Humas)


Kegiatan workshop ini dibuka oleh Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng.

“POLINEMA membentuk Pansel pada tahun 2021 sebagai tindak lanjut dari Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 dan pada tahun 2022 terbentuk SATGAS PPKS POLINEMA yang terdiri dari berbagai unsur yaitu dosen, tendik dan mahasiswa. SATGAS PPKS POLINEMA diharapkan dapat belajar bersama narasumber untuk penyempurnaan dalam menjalankan amanah dengan baik,” tutur Wadir III.

Kegiatan workshop ini dipandu oleh Wuri Ayu Prameswari. Narasumber pertama, Rina Sandora, ST., MT., berbagi informasi tentang peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum pembentukan SATGAS PPKS dan proses pembentukan SATGAS PPKS di PPNS.

“Mas Nadiem Makarim mengatakan bahwa ada ‘tiga dosa besar” pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Orang-orang yang terpanggil punya keinginan untuk menciptakan kampus yang nyaman, aman dan merdeka dari kekerasan,” katanya.

Narasumber kedua Dr. Dhia Al Uyun, SH., MH. mengatakan fenomena kekerasan itu banyak macamnya diantaranya kekerasan berbasis elektronik, kekerasan fisik, psikis kekerasan seksual, dan catcalling.

“SATGAS PPKS itu mempunyai tugas yang luar biasa dalam membantu menciptakan lingkungan yang kondusif dan ramah dari kekerasan seksual,” paparnya.

Selain materi dari para narasumber, workshop ini diisi dengan diskusi dan simulasi penanganan kasus.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *