Upacara penerimaan Direktur POLINEMA Sampaikan ini kepada 3.700 Mahasiswa Baru

Direktur Polinema sematkan atribut almamater sebagai tanda penerimaan mahasiswa baru.(ist)
Senin, 28 Agustus 2023
Malangpariwara.com –
Sebanyak 3700-an mahasiswa baru POLINEMA mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru (maba) tahun akademik 2023-2024.
Upacara penerimaan ini digelar Senin (28/8/23) di lapangan Polinema diikuti seluruh mahasiswa baru dimana sebelumnya telah melakukan berbagai kegiatan positif, sebagai modal awal sebelum mereka masuk dunia perkuliahan.

Dikatakan Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, sebelum upacara penerimaan, para mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan. Salah satunya berkaitan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang digelar selama dua hari.
“Kita ikutkan dalam kegiatan Latihan Dasar Kedisiplinan dan pemberian Wawasan Kebangsaan, serta materi tentang masalah bela negara. Dilanjutkan kegiatan orientasi pendidikan untuk para mahasiswa baru, agar bisa cepat beradaptasi. Dengan berbagai macam pedoman aturan kehidupan kampus yang nanti akan mereka hadapi ke depan,” tukas Supriatna saat di temui sejumlah awak media selepas membuka upacara penerimaan mahasiswa baru.
Supriatna menyebut, pihaknya juga menggelar kegiatan expo terkait kelembagaan mahasiswa, dengan tujuan agar para peserta didik baru melek akan berbagai macam organisasi kampus.
“Kegiatan expo, kegiatan kemahasiswaan atau kelembagaan mahasiswa, yang intinya juga sama. Adalah memberikan informasi kepada maba untuk bisa aktif sebagai mahasiswa yang ada di berbagai macam organisasi kemahasiswaan intra kampus,” jelasnya.
Dirinya menyebut, nantinya dengan berorganisasi para mahasiswa bisa lebih aktif dalam berorganisasi di kampus.
Supriatna mengungkap, dalam tahun ajaran 2023-2024 ini, Polinema berhasil menjaring 3700-an calon mahasiswa. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya 2022 lalu.
“Ini tidak terlalu banyak perubahan dari tahun yang 2020 kemarin. Kalau peningkatan tidak terlalu banyak ya, karena yang paling banter kita hanya menambah satu dua kelas saja,” sebutnya.
Penambahan kelas itu hanya untuk Prodi (program studi) yang baru, karena banyak membutukan pengembangan.
“Untuk beberapa prodi memang secara spesifik adalah baru dan membutuhkan pengembangan. Tapi kalau yang prodi-prodi lama itu relatif, kita tidak menambah kapasitas produk yang terbaru ini,” tutup Supriatna mengakhiri. ( Djoko W)