2 Juli 2025

Gandeng Dispangtan Arief Wahyudi SH DPRD Kota Malang Beri Pelatihan dan salurkan BUDIKDAMBER

c1_20230917_19213318

Minggu, 16 September 2023

Malangpariwara.com
Untuk membangun ketahanan pangan dengan memanfaatkan keterbatasan lahan di perkotaan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menggelar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (Budidaya Ikan Dalam Ember/Budikdamber) dan Sarana Prasarana di aula Kecamatan Klojen, selama tiga hari. Selasa (12/9/2023) hingga Kamis (14/9/2023).

Sekretaris Komisi B DPRD F-PKB Kota Malang Arief Wahyudi, SH memotivasi warga penerima BUDIKDAMBER.(foto: Djoko W)

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arief Wahyudi, SH mengungkapkan kegiatan di Klojen ini merupakan bagian dari program Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Malang. Disampaikannya, DPRD Kota Malang bermitra dengan Dispangtan bersama-sama membantu masyarakat untuk meningkatkan gizi keluarga.

“Bersama Dispangtan kami sengaja menggelar pelatihan sekaligus pemberian sarana dan prasarana Budikdamber,” jelas pria yang akrab di sapa AW, Rabu lalu (13/9/2023).

Legislator Dapil Klojen ini mengungkapkan, masyarakat Klojen diberikan pelatihan Budikdamber ini untuk menyiasati keterbatasan lahan yang ada di wilayah Klojen agar bisa tetap produktif.

Para peserta pelatihan serius mendengarkan penjelasan pemateri(Djoko W)

Dijelaskannya bahwa cukup menggunakan media ember, masyarakat bisa memanen ikan lele, sayuran yang tentunya baik untuk meningkatkan gizi keluarga.

“Peserta pelatihan ini ada sebanyak 220 orang, 70 persennya merupakan anggota dasawisma di wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang,” terang Arief.

Agar pelatihan bisa terserap dengan baik, maka selain diberikan pelatihan, pada kegiatan ini juga diberikan peralatan dan juga bibit lele. Pihaknya juga menyiapkan lomba untuk merangsang para peserta benar-benar serius menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan Budikdamber.

“Dasawisma yang mampu memelihara lele dengan baik akan kami berikan reward, bentuk rewadnya apa ditunggu saja,” kata Arief.

“Kami yakin dengan pendampingan dari kami dan juga dari Dispangtan Kota Malang, peserta akan mampu melakukan budidaya ikan dengan baik, sebab sarana prasarana sudah disediakan, demikian juga dengan pakan ikan serta edukasi dan penyuluhan tentang teknik perawatan ikan lele dalam ember,” imbuh Arief.

Dari kegiatan ini Arief berharap dasa wisma di Klojen memiliki kegiatan yang positif di samping mendapatkan gizi dari budidaya yang dilakukan. Disebutkannya, pihaknya setiap dua minggu sekali akan terus melakukan pemantauan selain penyuluhan yang dilakukan dari Dispangtan Kota Malang.

Peserta pelatihan mendapatkan semua sarana dan Prasarana BUDIKDAMBER(Djoko W)

“Nanti para penerima BUDIKDAMBER tidak hanya memanfaatkan hasil panen untuk dijual atau konsumsi. Saya berharap ada inovasi dari hasil ternak lele bisa di buat bakso pentol berbahan dasar ikan lele, Kulitnya untuk rambaknikan lele serta Tulang bisa untuk kue steak tukang lele,” tandas Legislator F-PKB DPRD Kota Malang asli Bareng ini.

Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husain mengatakan sebenarnya sudah ada catatan sebanyak 260 yang di usulkan dari Pokir.

“Total peserta 260 orang itu terbagi dalam 3 hari pelatihan. Namun hingga hari terakhir ternyata totalnya 220 orang yang ikut pelatihan BUDIKDAMBER. Selain pelatihan, langsung kita berikan sarana prasarana. Mulai dari kolam, pakan, serok, dan bibit tanaman kangkung,” sebut Slamet.

Foto bareng setelah pembukaan pelatihan (Djoko W)

Yang di bagikan kepada masyarakat merupakan model budidaya ember secara aquaponik. Dimana memiliki manfaat bisa untuk budidaya ikannya sekaligus budidaya sayurnya.

Secara manfaat itu bisa memanfaatkan satu sarana budidaya yang menghasilkan dua produk. Yaitu ikan dan sayuran.

Selain itu angka konsumsi ikan di Kota Malang ini bertambah naik. Dari urutan 16 menjadi 9. Kemudian stunting khususnya di Kecamatan Klojen luar biasa dapat ditekan.

“Harapan kami, pembudidayaan ini selain untuk untuk meningkatkan ketahanan pangan di Keluarga dan lingkungan juga untuk sendiri,” imbuh ya.

“Alhamdulillah bila nantinya bisa diperjual belikan. Sehingga dapat menambah pemasukan. Nanti kalau ini bertambah bagus. Nanti juga kita latih terkait budidaya untuk benihnya,” pungkasnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *