1 Juli 2025

Lima Tahun Memimpin Walikota Sutiaji dan Wawali Sofyan Edi Torehkan Sederet Pembangunan Infrastruktur di Kota Malang

IMG_20230923_053255

Sabtu, 23 September 2023

Malangpariwara.com
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu tumpuan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Melihat hal itu memantik pasangan Sutiaji Edi orang no satu di Pemerintahan Kota Malang ini untuk Menguatkan infrastruktur menjadi salah satu fokus.

Selama masa kepemimpinannya awal 2019 ada beberapa pembangunan infrastuktur yang dilakukan. Dan keberadaannya terbukti cukup vital dalam menopang kebutuhan masyarakat dalam berlalu-lintas. Tidak terkecuali juga dalam menunjang akses ekonomi masyarakat.

Yang pertama adalah pembangunan jembatan. Di era kepemimpinan Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko, ada dua jembatan besar yang dibangun. Yakni Jembatan Kedungkandang dan Jembatan Tunggulmas, singkatan dari Tunggulwulung dan Tlogomas.

Jembatan Kedungkandang menjadi salah satu pembangunan yang dimaksudkan untuk mengurai kemacetan. Jembatan yang diresmikan tahun 2020 itu sebenarnya, sudah direncanakan selama beberapa kepemimpinan wali kota sebelumnya.

Sementara untuk Jembatan Tunggulmas. Sesuai namanya, jembatan itu memang menjadi penghubung antara Kelurahan Tunggulwulung dan Kelurahan Tlogomas. Keberadaannya cukup vital menjadi penghubung dua wilayah itu. Bahkan, juga terbilang menjadi jalan alternatif penghubung Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Selain dua jembatan besar tersebut, juga ada beberapa jembatan yang telah dibangun di tengah area perkampungan. Dimana tentunya, jembatan ini sangat dibutuhkan sebagai akses ekonomi masyarakat.

Kemudian tidak hanya itu, salah satu yang cukup menyita perhatian publik adalah pembangunan Malang Creative Center (MCC). Pada saat awal pembangunannya, MCC sempat mendapat banyak kritikan. Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan MCC dinilai memiliki peran cukup penting dalam berkontribusi mendongkrak ekonomi.

Sebab di bangunan dengan 8 lantai ini, Pemkot Malang di bawah kepemimpinan Sutiaji dan Sofyan Edi bermaksud untuk mengembangkan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang.

Setidaknya ada sebanyak 17 subsektor ekraf yang terus aktif berkegiatan di MCC. Ribuan event bertajuk ekraf pun telah digelar di bangunan megah ini.

Selain MCC, Kota Malang juga memiliki Gedung Islamic Center yang telah diresmikan pada tahun 2020 lalu. Sampai saat ini, pembangunan Islamic Center masih terus dilanjutkan. Sebab diproyeksikan untuk dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan strategis.

Terlebih pembangunan Islamic Canter ini juga juga dimaksudkan untuk memecah kepadatan aktivtas di pusat kota. Untuk itu, gedung yang difokuskan untuk kemaslahatan masyarakat ini didirikan di kawasan kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Nantinya, gedung ini akan diisi dengan museum peradaban Islam sekaligus menjadi pusat kegiatan keagamaan di Kota Malang. Gedung 2 lantai itu juga akan dimanfaatkan untuk perkantoran instansi maupun lembaga pemerintahan hingga organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

Pembangunan yang juga memberikan dampak cukup signifikan adalah pengembangan Kawasan Kayutangan Heritage. Dimana selain pembangunan fisik pada koridor di Jl. Basuki Rahmat, Pemkot Malang juga melakukan manajemen rekayasa lalu-lintas dan angkutan jalan.

Pada kawasan ini, Pemkot Malang fokus membenahi pedestrian. Dimana juga banyak dihiasi dengan pernak pernik yang menjadikan kawasan ini lebih menguat kesan heritage nya. Seperti bunga taman, lampu ornamen, tempat duduk, boks telepon, replika lokomotif.

Terbukti, sentuhan yang diberikan pada Kayutangan Heritage ini berhasil menjadi magnet baru bagi wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Ditambah lagi, sebelum koridor Kayutangan Heritage resmi menjadi ikon baru wisata Kota Malang, juga telah ada Kampung Tematik Kajoetangan Heritage.

Kini pedestrian Kayutangan Heritage menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati gemerlap dan hiruk pikuk suasana jantung kota sembari menikmati wisata kuliner atau pertunjukan musik dari ratusan grup band lokal Malang Raya yang dihadirkan secara terjadwal bergantian setiap hari.

Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mencatat setidaknya sudah ada 16 pasar rakyat dari total 26 pasar rakyat yang berhasil direvitalisasi dan dimodernisasi sepanjang tahun 2018 hingga 2023 atau era kepemimpinan Wali Kota Malang Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko.

Selain itu, pembangunan infrastruktur yang juga memberikan dampak signifikan terhadap geliat ekonomi adalah revitalisasi pasar. Totalnya, dari 26 pasar tradisional di Kota Malang, ada sebanyak 16 pasar yang telah direvitalisasi. Dan arah pembangunannya menuju ke modernisasi.

Pasar rakyat yang direvitalisasi itu adalah Pasar Klojen, Pasar Gadang Lama, Pasar Bunul, Pasar Sukun, Pasar Sawojajar, Pasar Mergan, Pasar Kasin, Pasar Kedungkandang, Pasar Madyopuro, Pasar Kota Lama, Pasar Lesanpuro, Pasar Kedungkandang. Sedangkan yang sedang proses Pasar Wilis, Pasar Kebalen dan Pasar Madyopuro.

Pasar-pasar yang direvitalisasi tersebut memiliki berbagai sarana perdagangan yang kompetitif dan tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Selain itu juga mengedepankan keamanan dan kenyamanan, baik bagi pembeli maupun bagi pedagang. Hal ini ditunjang dengan kelengkapan fasilits dan penataan kios yang baik dan bersih.

Bahkan dari 16 pasar yang telah direvitalisasi, dua diantaranya telah digolongkan memiliki standar nasional Indonesia (SNI).

Kedua pasar tersebut yakni oro-oro Dowo dan Pasar Kasin. Dua pasar ini juga terbilang lebih modern, sebab sejumlah pedagang juga telah menggunakan pembayaran secara cashless.

Pasar rakyat di Kota Malang menjadi tumpuan perekonomian sejumlah warga. Berdasarkan data Kota Malang Dalam Angka tahun 2022, setidaknya ada 10.904 pedagang yang menggantungkan hidupnya di 26 pasar rakyat di Kota Malang.

Kini, revitalisasi pasar rakyat di Kota Malang juga terus digencarkan. Di tahun 2023 ini, setidaknya ada 3 pasar rakyat yang sedang dalam progres pelaksanaan revitalisasi yakni Pasar Wilis, Pasar Kebalen dan Pasar Madyopuro.

Dan saat ini yang terbaru, Pemkot Malang tengah gencar membenahi taman-taman. Termasuk diantaranya Alun-Alun Tugu dan Alun-alun Merdeka. Dua area taman yang telah menjadi landmark di Kota Malang ini rencananya juga akan dikonsep terkoneksi dengan Balai Kota, Kayutangan Heritage hingga ke Kawasan Pecinan.

Selain itu, area pertamanan di sepanjang Jl. Ijen, Jl. Simpang Balapan hingga Jl. Veteran juga akan dipercantik. Yakni dengan menambahkan lampu-lampu ornamen. Selain mempercantik, hal itu juga dimaksudkan agar kawasan pedestrian di sepanjang jalan itu lebih terang. Khusus soal ini, Pemkot Malang menggandeng pihak Perguruan Tinggi yang ada di sekitar kawasan tersebut.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *