2 Juli 2025

Hari Jadi ke-8 MAC Gelar Tasmi Quran Bersama Anak Didik Berkebutuhan Khusus

c1_20231005_07420657

Anak Didik MAC sedang Adzan.(Djoko W)

Kamis, 5 Oktober 2023

Malangpariwara.com
Malang Autism Center (MAC) semakin keren sukses merubah perilaku dan mindset anak berkebutuhan khusus (autism) secara premium dalam waktu singkat dengan metode yang tepat.

Malang Autism Center yang didirikan secara resmi di bulan oktober tahun 2015 oleh Muhammad Cahyadi kini telah memasuki tahun ke-8.

M. Cahyadi Founder Malang Autism Center (MAC) mengatakan bahwa Lembaga yang berfokus pada terapi perilaku bagi anak berkebutuhan khusus ini semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

“Memasuki tahun ke-8, MAC atas ijin Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa telah menghantarkan 18 anak didik berkebutuhan khusus (autism) kepada versi terbaiknya masing-masing. Salah satu nya adalah adanya 2 anak didik yang telah mampu dan berhasil menghafal 1 dan 10 Juz Al-Quran,” ungkap Muhammad Cahyadi.

Dalam kaitannya dengan ulang tahun Malang Autism Center (MAC) yang ke 8, MAC mengadakan kegiatan Tasmi Qur’an bersama dengan 2 anak didik MAC yang telah mampu menghafal Al-Quran.

“Tasmi Qur’an ialah kegiatan untuk memperdengarkan hafalan Al-Quran bagi penghafal Al-Quran di hadapan public,” katanya.

MAC melakukan Tasmi dengan menguji hafalan 2 anak didiknya bernama Bhima dan Umar yang telah mampu menghafal Al-Quran 1 dan 10 Juz.

Umar menunjukkan kemampuan mengaji serta menghafal surah.(Djoko W)

Umar berusia 11 tahun lebih ketika pertama kali bergabung dengan MAC dengan prilaku yang masih banyak sekali belum paripurna, dimana YBS masih tantrum dalam 2 jam sekali , kemampuan calistung (baca , tulis dan berhitung) serta kemampuan mengajinya yang secara bertahap menghilang (tidak mampu).

“Perubahan perilaku pada Umar mulai mengalami progress pada 12 bulan pertama dan kemampuan mengaji serta menghafal baru mulai timbul pada bulan ke 16 di MAC,” terang Cahyadi.

Bhima kemampuan mengaji serta menghafal surah menunjukkan kemajuan pesat (Djoko W)

Sedangkan Bhima, memiliki kecanduan akan games yang sangat sehingga berdampak terganggunya rutinitas dan keseharian Bhima sebagai individu.

Perilaku atau kemampuan ibadahnya pun juga berdampak, khususnya kemampuan untuk ibadah sholat 5 waktu apalagi membaca dan hafalan surah.

“Alhamdulilah atas ijin Allah, Bhima yang sudah 13 bulan dan Umar sudah 32 bulan dengan pendekatan program yang MAC lakukan, bukan saja perilaku dan kemampuan akademiknya yang berubah menjadi positif, akan tetapi kemampuan ibadahnya yaitu sholat serta hafalan surah juga membaik dan bahkan meningkat pesat,” paparnya.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Pesantren Sunniyah Salafiyah, dimana pihak mereka mengirimkan para ustadz terbaiknya untuk mengecek, melihat dan mendengarkan langsung kemampuan dari 2 anak didik kami tersebut.

“Kami sangat responsive terhadap setiap perilaku anak didik kami termasuk dalam hal kekurangan dan kelebihannya. Adanya kekurangan akan kami usahakan untuk memperbaiki dan adanya kelebihan akan kami pupuk sehingga anak memiliki prestasi. Untuk itu MAC mengadakan Tasmi Qur’an guna memupuk dan mengembangkan prestasi yang ada pada anak-anak didik kami” Ucap Cahyadi selaku pendiri MAC.

Diketahui Malang Autism Center adalah sebuah Boarding House dengan metode utama Lovaas ABA yang ditujukan untuk melatih pemahaman, kemandirian perilaku, dan juga interaksi sosial, bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Mempunyai staf yang berpengalaman di bidang masing-masing, dan juga penggunaan bahan-bahan Organik yang di khususkan untuk kebutuhan anak. Berlokasi di daerah yang tenang dekat dengan alam, dilengkapi dengan CCTV dan juga Air Pegunungan.

Saat ini, Malang Autism Center memiliki 3 gedung dengan kapasitas kamar sebanyak 12 kamar tidur dan 12 kamar belajar. Dua gazebo dan dapur digunakan sebagai ruang kelas di luar agar tidak bosan dengan ruang tertutup. Setiap anak didampingi 2 pengajar, dan guru olahraga untuk melatih sensori dan motori anak, juga ahli gizi yang akan terus memantau perkembangannya.

Pada aktivitas sehari-harinya, anak akan diajarkan cara mengatasi kebutuhan dasarnya sendiri mulai dari mandi hingga makan dengan rapi. Dengan terbiasa pada keteraturan, si anak kemudian akan diajarkan tentang budidaya hidroponik yang menuntut ketelitian terorganisir.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *