3 Juli 2025

13 Titik di Kota Malang ini Kerap Jadi Tempat Operasi Anjal dan Gepeng, Ini Alasannya

Rabu, 1 November 2023

Malangpariwara.com – Keberadaan anak jalanan (anjal), pengamen dan pengemis masih banyak ditemui di Kota Malang. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menilai keberadaannya yang ada di berapa titik fasilitas umum (fasum) disebut mengganggu ketentraman dan ketertiban umum (trantibum).

Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan, ada beberapa titik yang memang jadi tempat favorit bagi anjal, pengemis dan pengamen mencari nafkah. Dimana kebanyakan berada di persimpangan lampu merah.

“Mereka (anjal, pengamen, pengemis) itu sengaja cari lampu merah. Terutama yang durasinya lama. Disitu mereka akan banyak mendatangi pengendara yang menunggu lampu merah,” ujar Rahmat, Selasa (31/10/2023) siang.

Hal itu didapat dari hasil pemeriksaan puluhan anjal, pengamen dan pengemis yang diamankan karena dinilai mengganggu trantibum. Selain itu, penertiban yang dilakukan juga berdasarkan pengaduan masyarakat. Baik melalui sosial media (sosmed) atau pengaduan langsung ke petugas melalui sambungan telepon atau WhatsApp.

“Itu biasanya menggangu trantibum secara langsung. Misalnya seperti pengamen yang marak saat ini menggunakan angklung, itu juga ada yang biasanya menempati trotoar. Kan tidak boleh,” terang Rahmat.

Bahkan menurut Rahmat, persimpangan lampu merah dengan durasi waktu yang relatif lebih lama, bakal menjadi lokasi favorit. Termasuk jika persimpangan tersebut kerap terjadi macet karena terlalu lamanya lampu merah, hingga menyebabkan penumpukan kendaraan.

“Ya itu yang dimanfaatkan. Kalau kendaraannya banyak yang berhenti, banyak yang mereka datangi. Kadang sampai bawa anak kecil, bahkan itu keluarganya,” jelas Rahmat.

Dari pemeriksaan Satpol PP, ada beberapa titik persimpangan lampu merah yang diketahui sering jadi tempat anjal, pengemis dan pengamen mangkal. Setidaknya ada sebanyak 13 titik. Seperti simpang tiga Masjid Sabilillah, simpang tiga sawojajar atau Jalan Danau Toba dan simpang tiga Jl. MT Haryono.

Kemudian ada di simpang empat Kasin, simpang empat Sulfat, simpang empat Jalan Veteran, simpang empat Jalan Kaliurang, simpang empat Jalan LA. Sucipto, simpang empat Lapangan Rampal, simpang empat Dieng dan simpang empat Galunggung.

Lalu juga ada beberapa titik lain yang bukan persimpangan lampu merah. Yakni seperti di Jembatan Tunggulmas dan di Flay Over Jalan Ahmad Yani atau biasa disebut dengan Fly Over Arjosari.

Pantauan di lokasi, di ketiga belas titik itu memang kerap terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan. Baik karena lampu merahnya yang relatif lama dari lampu merah lain, atau karena memang aktivitas di sekitar lokasi tersebut tang cenderung padat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *