Dorong Go Ekspor, Universitas Ma Chung Pertemukan IKM Kabupaten Malang dengan Prospective Buyers dari Malaysia
Senin, 27 November 2023
Malangpariwara.com –
Kabupaten Malang, selain sebagai surga pariwisata dan pusat pertanian
di Jawa Timur, juga menjadi tempat kelahiran inovasi dalam industri
pertanian.
Melihat potensi untuk mendorong IKM Kabupaten Malang Go Ekspor, gandeng Pemkab Malang, Universitas Ma Chung gelar business matching dengan calon pembeli dari Malaysia.

Pertemuan bisnis ini berlangsung di Ballroom 2 hotel Ijen Suites kota Malang, pada Senin (27/11/2023).
Sedikitnya ada 31 IKM kabupaten Malang hadir secara langsung ke tempat acara membawa berbagai produk unggulannya. Sementara itu, calon pembeli dari Malaysia hadir secara virtual melalui Zoom Meeting.

Rektor Universitas Ma Chung, Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo. MS., M.Sc. mengatakan kepada sejumlah wartawan,
agenda ini merupakan bagian dari penelitian terapan jalur hilirisasi tahun anggaran 2023.
“IKM kabupaten Malang punya potensi besar untuk ekspor, tetapi tidak ada akses untuk ke pembeli internasional makanya kami fasilitasi untuk bisa berkomunikasi dengan calon pembeli dari Malaysia yang bisa memberi informasi produk makanan apa yang dikehendaki ,” ungkapnya.
Ditambahkan Yufra, berdasarkan hasil penelitiannya, Rektor Ma Chung menemukan salah satunya keterbatasan ekspor adalah kapasitas produksi karena IKM belum mampu memproduksi produk olahan secara massal. Selain itu terkadang belum ada standarisasi kualitas produksi dan bahan baku.
“Kami juga mendampingi IKM kabupaten Malang agar menghasilkan produk yang memuaskan konsumen. Kita siap dampingi mereka. Kita hubungkan dengan undang pelayanan ekspor Indonesia, yang penting sekarang dilihat dari prospek pasarnya karena pemerintah sudah siap kredit untuk pelaku usaha,” ujarnya
Untuk melakukan ekspor, menurut Stefanus, IKM perlu konsisten dalam jumlah produk, kualitasnya, dan pemenuhan jangka waktu. Selain itu, dalam setiap produk perlu dilengkapi dengan produk knowledge di kemasan.

Sementara itu, kepala Disperindag Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, S.Sos., M.Si., yang hadir memberikan materi saat acara berlangsung menekankan kepada IKM agar berani ekspor. Apalagi produk makanan dan minuman IKM kabupaten Malang banyak yang berkualitas.
“IKM kabupaten Malang ini produknya banyak berkualitas sehingga harus berani melakukan ekspor. Ekspor bukan untuk diri sendiri, melainkan kita akan menjadi bagian dari pejuang devisa,” ujarnya.
Menurut Kadisperindag business matching penting dilakukan untuk mengetahui kebutuhan negara lain. Pihaknya ke depan akan mencari negara tujuan lain dalam rangka business matching lanjutan.
“Jangan takut ekspor, karena produk bapak ibu itu luar biasa. Ada kami dinas kabupaten Malang yang mau mendampingi, ada akademisi, dan ada produk bapak ibu yang diolah dengan kreatif,” ungkapnya.

Salah satu pelaku IKM dari kecamatan Kasembon, Sri Wahyuni yang merupakan owner produk Sri Tanjung mengaku senang dengan adanya forum ini. Sebelum ini, produknya masih menjangkau pasar lokal saja, belum ke ranah internasional.
“Saya awal produksi 2015, produknya jahe, temulawak, dan alang alang yang didesain kekinian. Forum ini penting agar tahu ekspor, ingin pemasaran kami lebih luas lagi, karena kami ada di Malang paling pinggir,” harapnya.

IKM lain Jurnanik owner Jamur Mekar Mandiri pengusaha keripik jamur tiram dan aneka Stik dengan merek Muchu Muchu di Dusun Junrejo Desa Pandesari Kec Pujon. kab Malang ini menceritakan awal mula usahanya.

“Kami sebagai petani jamur tiram di
Kabupaten Malang menemui tantangan yang menginspirasi transformasi usaha kami.
Pada tahun 2013, panen jamur tiram kami melimpah ruah, menciptakan
kelebihan pasokan yang tidak dapat diserap sepenuhnya oleh pasar.
Menghadapi situasi ini, kami tidak hanya melihatnya sebagai masalah,
tetapi sebagai peluang untuk berkembang,” cerita wanita yang akrab di sapa Juna.
Inisiatif Juna untuk memberikan nilai tambah pada panennya melahirkan ide membuka usaha olahan jamur tiram.
“Dengan tekad kuat untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setempat, kami tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas panen, tetapi juga pada menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seiring dengan perjalanan kami, kami memperkenalkan berbagai produk
olahan jamur tiram, termasuk keripik jamur tiram dan stik jamur tiram dan Makanan olahan lainnya dalam kemasan.
Kami bangga dengan proses produksi kami yang mengutamakan kebersihan dan kehygienenisannya,” tukas Juna.
Setiap produk olahan Juna diproses dengan cermat untuk memastikan kualitas yang terjaga, memberikan pengalaman rasa yang unik, renyah, gurih, dan lezat bagi konsumennya.
Melalui perjalanan ini, kami bukan hanya sekadar petani, tetapi juga pelaku usaha yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada komunitas lokal dan menciptakan produk berkualitas
tinggi yang dapat dinikmati oleh semua.
“Dengan terpilihnya sebagai salah satu peserta business matching dengan calon pembeli dari Malaysia yang di selenggarakan Universitas Ma Chung bersama Disperindag Kabupaten Malang, kami berharap 31 IKM dapat go Ekspor. Karena selama ini kami memasarkannya memenuhi kebutuhan pasar lokal. Omset perbulan masih diangka 40 juta lebih. Kami ingin menjadi eksportir sendiri,” pungkasnya Juna (Djoko W)