Pecah Kemacetan Kawasan Mergan Lori Akan Dilakukan Rekayasa Lalin Satu Arah

Mergan Lori rencananya akan dilakukan penerapan satu arah. Dari Raya Langsung ke selatan.(ist)
Senin, 11 Desember 2023
Malangpariwara.com – Kemacetan menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang masih terus dicarikan solusi. Dalam hal ini, langkah yang paling dapat dilakukan adalah melakukan rekayasa lalu-lintas di beberapa titik.
Terbaru, salah satu kawasan yang rencananya akan dilakukan rekayasa lalu-lintas adalah di sekitar Jalan Mergan Lori Kelurahan Tanjung Kecamatan Sukun.
Hal tersebut juga turut dibahas dalam rapat yang digelar oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dan Forum Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Senin (11/12/2023).
Menurut Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra, kawasan tersebut menjadi salah satu titik yang tingkat lalu-lintasnya padat. Bahkan dari kajian yang ada, derajat kejenuhan lalu-lintas di kawasan tersebut mencapai 1,7.
“Rencana rekayasa lalu lintas di Kawasan Kecamatan Sukun, khususnya di persimpangan Mergan Lori, Jalan Jupri, dan Jalan Raya Langsep. Di sana kan semakin tinggi tingkat kejenuhannya, melebihi 1,7 DS,” terang pria yang akrab disapa Jaya ini, Senin (11/12/2023).
Rekayasa tersebut rencananya akan dilakukan dengan menerapkan satu arah. Yakni kendaraan hanya diperbolehkan melaju ke arah selatan dari trafic light simpang empat Mergan. Namun hanya dengan jarak sekitar 100 meter hingga 200 meter.
“Nah yang direkayasa ini di Mergan Lorinya. Rencananya di arah masuk ke Mergan yang kita buat 1 arah. Mungkin hanya 100 sampai 200 meter, dari ujung sampai ke Mergan sekolah (SDN Tanjungrejo 2) itu,” terang Jaya.
Saat ini, arus lalu lintas di simpang empat tersebut memang cukup crowded. Volume kendaraan yang melintas, tak didukung dengan lebar jalan yang sesuai. Sehingga, kendaraan yang berbelok harus melambat bahkan tak jarang membuat lalu-lintas terhambat.
“Dari Jalan Kyai Rais, Pasar Kasin itu mau belok kiri, kan harus 90 derajat, mobil itu gak bisa manuvernya. Sedangkan dalam kenyataannya banyak pengendara yang memaksa masuk ke kiri, ke Mergan Lori. Dan itu sangat menghambat, karena dia harus mengambil haluan,” beber Jaya.
Selain itu, rekayasa yang direncanakan tersebut juga mempertimbangkan kepentingan pejalan kaki. Sebab, kawasan tersebut juga merupakan daerah padat penduduk. Sehingga dengan kondisi lalu lintas yang ada saat ini, dinilai cukup rawan bagi pejalan kaki.
“Jadi untuk mengurangi tingkat kerawanan dan supaya masyarakat khususnya pejalan kaki lebih aman dan nyaman, perlu diperhitungkan rekayasa yang harus kita mulai tahapannya,” imbuhnya.
Namun rencana tersebut masih akan melalui serangkaian tahapan. Mulai dengan melakukan konsultasi publik, dilanjutkan konsultasi kepada masyarakat. Melakukan survey lapangan bersama FLLAJ hingga melibatkan akademisi untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.
Kemudian bagaimana tanggapan dan masukan dari masyarakat. Selanjutnya baru ada uji coba yang nanti bisa jadi sebulan. Ini semua dalam rangka memfasilitasi seluruh masyarakat. Ini yang menjadi perhatian pertimbangan, supaya semuanya menjadi lancar,” pungkas Jaya.(Djoko W)