29 Agustus 2025

Arief Wahyudi SH: Tolak Politik Uang !! Praktik Politik Uang Akan Menciptakan Korupsi dan Merugikan Masyarakat

c1_20231218_08042696

Arief Wahyudi SH sekretaris DPRD Kota Malang saat memberi sambutan hari IBu di RW 07 Bareng Raya.(Djoko W)

Minggu, 17 Desember 2023

Malangpariwara.com
Praktik Politik Uang Akan Menciptakan Korupsi dan Merugikan Masyarakat.

Hal ini disampaikan Arief Wahyudi SH anggota DPRD Kota Malang yang maju lagi dalam pileg 2024 saat memberi sambutan di acara pesta Seni Hari IBU warga RW 07 Kelurahan Bareng. Minggu (17/12/23) di balai RW 07 Bareng.

Tim AW belanja di bazar sambil berdialog minta dukungan tanpa politik uang(foto: Djoko W)

Pesta seni Hari IBU ini dikemas dengan jalan sehat dan bazar.

Pada kesempatan itu, Arief Wahyudi menyampaikan kepada warga masyarakat untuk tidak menolak calon legislatif siapapun yang masuk untuk berkampanye santun.

Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa yang kini duduk sebagai sekretaris komisi B DPRD Kota Malang yang akrab disapa AW ini banyak menerima informasi caleg yang menggunakan uang untuk membeli suara.

Tim AW keluar masuk lorong Kampung menyampaikan program kerja yang telah dilaksanakan InCumben Arief Wahyudi (Foto: Petruk)

“Ternyata permainan politik uang ini seolah sudah menjadi hal yang biasa dan wajar saja di tengah Masyarakat .
Artinya Masyarakat ditawari sembako atau uang agar mau memilih si calon ,padahal ini adalah racun-racun Demokrasi yang harus dihilangkan,” seru Arief Wahyudi.

“Makanya ketika jalan tadi kami selalu memberitahu kepada masyarakat bahwa money politic itu pidana. Baik yang memberi atau menerima itu dapat dipidana, itu secara hukum. Tetapi secara tataran demokrasi ini adalah benar-benar merusak dan tidak sesuai dengan nilai nilai demokrasi Pancasila tegasnya.

Menggunakan pengeras suara berkampanye santun sosialisasikan politik bersih ajak masyarakat tidak golput(Foto: Petruk)

Arief Wahyudi berharap kepada semua calon jangan membeli suara masyarakat. Kasihan Masyarakat karena harkat dan martabat Masyarakat harga dirinya diinjak-injak dengan 100-200 ribu atau ditukar dengan sembako.

Maka kepada masyarakat sebaiknya itu ditolak. Atau kalau harus menerima itu, jangan dipilih calon yang tidak punya ide dan gagasan dalam membangun Masyarakat dan Kota Malang .

Sebetulnya orang yang harus dipilih itu yang mempunyai track record positif baik dalam kinerja maupun akhlak dan moral yang sudah teruji dan ini yang harus dipelajari dengan baik oleh Masyarakat.

Praktik politik uang akan menciptakan korupsi yang tentunya akan merugikan masyarakat kedepannya.

Respon masyarakat dukung AW(Foto: Djoko W)

Korupsi sebagai bagian dari
permasalahan kejahatan, telah menjadi suatu komoditas ketika berlangsungnya
kampanye partai politik ataupun presiden dan wakil presiden, korupsi menjadi
sebuah tema kampanye.

Mereka menyatakan “berantas korupsi sampai ke akar-akarnya, korupsi merusak pembangunan, dan sebagainya”.

Namun tanpa disadari, korupsi terjadi sesungguhnya karena proses terpilihnya pemimpin melalui biaya politik
yang tinggi. Cost politik sangat wajar, tapi membeli suara Masyarakat tidak termasuk sebagai cost politik melainkan bagian dari suap menyuap.

Tanpa disadari bahwa
perilaku praktik menyuap rakyat dengan melakukan praktik politik uang saat proses pemilihan menyebabkan terpilihnya calon pemimpin yang korup.

Maka perlu adanya pencegahan melalui
pendidikan politik agar tidak terjadi korupsi dari kegiatan politik saat proses pemilihan umum.

Arief Wahyudi menjelaskan bahwa salah satu penyebab
atau potensi dari praktik korupsi politik ialah politik uang yang digunakan untuk
praktik jual beli suara pemilih.

Kampanye tatap muka Tim AW Caleg no 2 DPRD Kota Malang PKB.(Foto:Petruk)

Untuk kampanye Arief Wahyudi SH Caleg DPRD Kota Malang Dapil Klojen lebih memilih berkampanye secara door to door bersama puluhan timnya.
Mereka menggunakan sistim kampanye santun menyapa masyarakat dan memberikan pengertian jika ada dari warga yang dengan sengaja meminta uang atau sesuatu untuk membeli suara. Menolaknya secara santun dan mengedukasi masyarakat untuk berpolitik santun dan bersih.

Kampanye tatap muka secara langsung. Partisipasi masyarakat Bareng sangat positif.(Djoko W)

“Ya awalnya kami Tim agak kecut juga ketika kita datangi warga kemudian melontarkan permintaan uang atau membandingkan dengan caleg lain yang sudah bagi bagi uang ataupun sembako. Tetapi karena kami sudah dibekali bagaimana cara mengahadapi warga yang demikian, akhirnya kami sudah biasa dan malah sebaliknya warga meminta untuk bertemu Pak Arief Wahyudi untuk menyampaikan pesan positif,” terang salah satu kordinator Tim yang diamini anggota tim lainnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *