2 Juli 2025

Pemkot Malang Akan Tata Ulang PKL Antisipasi Kemacetan

Rabu, 3 Januari 2024

Malangpariwara.com – Penataan pedagang kaki lima (PKL) akan menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Dimana hal tersebut dimaksudkan untuk beberapa hal. Selain agar tata letak kota nampak lebih rapi, penataan PKL yang tepat juga diproyeksikan untuk dapat mengurangi kemacetan lalu-lintas.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan kondisi tersebut masih ditemui di beberapa lokasi. Salah satunya di sekitar pasar tradisional. Dimana keberadaan PKL yang berlebihan di sekitar pasar biasanya membuat arus lalu-lintas terganggu.

“Misalnya di Pasar Kebalen, di area pasar yang sudah direvitalisasi itu pedagang yang resmi terdaftar. Kalau yang di luar (sepanjang Jalan Zaenal Zakse) itu kan PKL semua,” ujar Eko.

Selain aktivitas PKL, lalu-lintas di jalan sekitar pasar biasanya juga terganggu oleh kendaraan bermuatan tonase besar. Yang biasanya melakukan loading barang secara langsung ke lapak pedagang yang dituju. Salah satunya adalah di Pasar Gadang.

“Gadang ini kan memang Pasar Induk ya, jadi banyak kendaraan berkapasitas besar langsung dropping atau loading disana,” imbuh Eko.

Untuk itu menurutnya, Kota Malang membutuhkan suatu area yang bisa difungsikan sebagai pusat pergudangan dan perdagangan. Yang nantinya juga berfungsi sebagai terminal barang. Salah satu tujuannya juga untuk membatasi kendaraan bertonase besar masuk ke dalam Kota Malang.

“Jadi nanti, yang masuk ke Kota Malang itu truk yang ukurannya lebih kecil. Semua loading barang, baik itu yang akan ke pasar atau distributor lain loadingnya di Terminal Barang ini,” terang Eko.

Selain itu, di area yang sama juga akan disediakan area khusus untuk PKL. Termasuk PKL yang biasanya berdagang di ruas jalan sekitar pasar. Sehingga tujuannya agar fungsi jalan yang ada di sekitar pasar bisa kembali berfungsi optimal.

Menurut Eko, daerah di Malang yang cukup sesuai untuk hal tersebut adalah di sekitar wilayah Kecamatan Kedungkandang. Bukan tanpa alasan, menurutnya lokasi tersebut juga memiliki akses yang memadai. Salah satunya dengan keberadaan exit tol.

“Kendaraan tonase besar kan jadi tidak terlalu jauh. Tinggal menyesuaikan konstruksi jalannya saja. Mungkin dilebarkan. Lalu yang kedua, agar perekonomian juga merata ke Malang Timur,” pungkas Eko.

Namun untuk menuju hal tersebut menurutnya juga masih memerlukan pembahasan yang panjang. Dirinya memperkirakan, jika memang dari kajian nantinya hal tersebut benar-benar diperlukan, maka tak menutup kemungkinan baru dapat direalisasi tahun 2025 mendatang.( Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *