8 Februari 2025

Kurang Fungsi, Pemkot Malang Akan Benahi Terminal Madyopuro jadi Terminal Wisata dan Pusat Oleh Oleh

IMG-20240418-WA0032

Pj Walikota Wahyu saat meninjau Terminal Madyopuro.( Ist)

Kamis, 18 April 2024

Malangpariwara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana untuk membuat sebuah terminal wisata. Namun dalam rencana tersebut, Pemkot Malang tidak akan membangun sebuah area baru untuk dijadikan terminal wisata, melainkan melakukan pembenahan pada Terminal Angkutan Tipe C Madyopuro.

Terminal Madyopuro merupakan nama sebuah prasarana umum berupa sub terminal atau terminal penumpang tipe C yang berada pada sisi timur perbatasan wilayah Kota Malang di Kelurahan Madyopuro dengan wilayah Kabupaten Malang di Kecamatan Pakis. Sebelum terminal bus tipe A di Kota Malang diambil alih oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada tahun 2016, tata kelola terminal ini masih tergabung dalam UPTD Terminal Arjosari.

Sejak tahun 2019, tata kelola terminal ini berada dalam kewenangan Dinas Perhubungan Kota Malang dibawah UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Terminal Madyopuro.

Pantauan di lokasi, keberadaan Terminal Madyopuro ini memang terlihat kurang berfungsi optimal. Meskipun sebenarnya sebagai terminal angkutan kota (angkot), namun nyatanya tak banyak angkot yang singgah di sana untuk mencari penumpang.

Pj Wali Kota Malang menangkap hal tersebut sebagai peluang. Dimana dengan ketersediaan lahan yang ada, dirinya berencana untuk menyulap tempat tersebut menjadi sebuah terminal wisata.

“Harapannya ini (Terminal Madyopuro) menjadi terminal pariwisata, juga nanti pasarnya jadi pasar wisata,” ujar Wahyu.

Bukan tanpa alasan, Wahyu menilai bahwa Terminal Madyopuro punya lokasi yang cukup strategis. Salah satunya karena juga menjadi salah satu jalur menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dari Kota Malang.

“Posisinya ini kan strategis di depan exit tol, kemudian kan sabtu minggu selalu ramai. Nah tentu ini harus membuat satu paket wisata, kaitannya dengan Bromo Tengger Semeru kemudian juga dengan KEK,” terang Wahyu.

Nantinya jika sudah dioperasikan sebagai terminal wisata, dirinya berharap bahwa Terminal Madyopuro bisa menjadi salah satu lokasi untuk meeting point bagi wisatawan yang ingin berwisata ke kawasan TNBTS.

“Sehingga mereka yang dari tol mau ke bromo, bisa menggunakan fasilitas kendaraan yang ada,” imbuh Wahyu.

Untuk itu, sejumlah pembenahan pun akan dilakukan. Seperti penambahan sarana dan prasarana (sarpras) dan juga melakukan penataan pada operasional sebuah terminal wisata.

“Keseluruhan, pengelolaan itu kan bagaimana nanti pengaturannya. Nah nanti bagiamana pemanfaatannya kita akan tata. Bisa jadi ada pasar wisata, terminal wisata, tapi nanti akan diatur lagi,” jelas Wahyu.

Selain itu, menurut Wahyu rencana tersebut juga sesuai mengingat posisi Terminal Madyopuro yang berbatasan langsung dengan Pasar Madyopuro. Sehingga dirinya menilai bahwa seharusnya, rencana itu nantinya juga berdampak positif bagi pedagang pasar.

“Jadi mungkin tidak hanya untuk pasar sehari hari, bisa jadi nanti di tempat tertentu nanti ada pusat oleh oleh. Nah ini bisa dikembangkan disini. Ini kan luas,” pungkas Wahyu.( Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *