PWI Malang Raya Apresiasi Aksi Kelompok TEMPE SABAR di acara Malang Night Run 2024 Kumpulkan Sampah Hampir 1 Kwintal

Relawan Tempe Sabar sedang mengumpulkan sampah dan memberi edukasi memilah sampah kepada masyarakat.( Djoko W)

Minggu, 8 September 2024

Malangpariwara.com – Kepedulian akan kebersihan lingkungan merupakan amalan yang tak nampak namun bisa dirasakan banyak orang.

Nama komunitas atau kelompok relawan Tempat Pemilah Sampah Barokah (TEMPE SABAR) RT.07 RW.03 Kedungkandang sudah tak asing lagi.

Tempe Sabar merupakan Komunitas peduli lingkungan utamanya terkait dengan sampah yang ada di wilayah RW 3 khususnya RT 7 Kelurahan Kedungkandang.

Peran 12 orang relawan TEMPE SABAR di acara Malang Night Run 2024 diapresiasi berbagai pihak bahkan peserta Night Run pun ikut memujinya.

Ir. Cahyono Ketua PWI Malang Raya.(Djoko W)

Ir. Cahyono Ketua PWI Malang Raya sangat mengapresiasi kepedulian relawan TEMPE SABAR untuk ikut terlibat mensukseskan acara Night Run.

“Kesuksesan bukan saja kelancaran acara tetapi didukung oleh banyak hal diantaranya juga kebersihan. Saya lihat para relawan Tempe sabar ini sangat aktif mengikuti acara mulai awal hingga akhir. Sehingga begitu acara selesai lokasi kegiatan bersih tanpa adanya sampah,” ujar Cahyono.

Cahyono berharap kelompok TEMPE SABAR ini bisa kerjasama MoU dengan PWI Malang Raya.

“Semangat itu kita apresiasi dan kita dukung untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif menyangkut problem sampah. Dan Tempe Sabar merupakan komunitas yang merupakan peduli terhadap problem ini Gerakan ini sungguh mulia sehingga perlu kita suport. Dan berharap pada pemerintah melalui dinas terkait mampu membina komunitas-komunitas semacam ini. Menjadi pelajaran buat kita. Dari sampah yang dibuang ternyata masih bermanfaat untuk sesama.

Ketua “Tempe Sabar,” Susiana Ita mengaku sangat senang dan bersyukur karena dilibatkan dalam acara yang sangat luar biasa ini.

Paling depan tak berhijab Ketua “Tempe Sabar,” Susiana Ita (Djoko W)

“Terima kasih telah melibatkan kami dan memperkenalkan kami pada masyarakat yang lebih luas. Bukan mencari hasil dari mengumpulkan sampah, tetapi kita lebih kepada mengedukasi masyarakat untuk Pilah Pilih sampah. Sepanjang jalan rute hingga garis finish Night Run kami terus mengumpulkan sampah sambil mengedukasi masyarakat. Dengan mengusung motto “Pantang Pulang Tanpa Bawa Sampah” ini pengalaman pertama kami ,” ucapnya. Minggu( 8/9/24).

Kepada Malangpariwara, Susiana Ita menyampaikan hasil pengumpulan sampah Night Run.

“Tonase dari kegiatan semalam 68,9 kg. Setelah dipilah sesuai jenisnya tercatat,:
Sampah organik 9,5 kg
Botol 23,8 kg
Plastik 5,3 kg
Kardus 22,3 kg
Duplek 8 kg.
Para perintis Tempe Sabar sepakat. Bahwa seluruh uang dari hasil penjualan sampah tersebut, 100 persen digunakan untuk santunan.

Memilah sampah hasil pengumpulan di acara Night Run.(Djoko W)

“Jadi setelah sampah dari warga sudah terkumpul dan dipilah, kemudian sampah ini kita jual ke pengepul sampah. Dan hasil penjual, seluruhnya kita donasikan kepada Yatim Piatu, Dhuafa dan petugas kebersihan yang ada di RW 3 RT 7 Kelurahan Kedungkandang. 20 bulan kita kerja keras berhasil mengumpulkan 8,7 ton sampah,” tandas Ketua Tempe Sabar,” Susiana Ita.( Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *