Calon Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib Dukung Kurikulum Merdeka Belajar

Hj Lathifah Shohib calon Wakil Bupati Malang no urut 1 (Ist)

Sabtu, 9 November 2024

Malangpariwara.com
Pendidikan dasar bagi Calon Wakil Bupati Malang, Luthfiah Shohib menjadi prioritasnya.
Untuk itu mengenai kurikulum merdeka belajar politisi PKB ini. sangat mendukung kurikulum terlebih kurikulum Merdeka Belajar untuk jenjang SMP dan SMA, namun perlu dievaluasi lagi.

“Konsep ini baru proses itu pun baru berjalan 2 tahun, apalagi Menteri Pendidikannya baru,” ujar wanita yang akrab di sapa Bu Nyai ini menanggapi Kurikulum Merdeka Belajar.

Kesuksesan kurikulum Merdeka Belajar, ditentukan dukungan dari semua pihak agar bisa diterapkan dengan baik. Mulai dari Dinas Pendidikan, tenaga pengajar di sekolah hingga wali murid.

Tentunya penunjukan Abdul Mu’ti oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen) diharapkan mendorong kemajuan serta peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada jenjang dasar dan menengah.

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati no urut 1 .(Djoko W)

Menurut Calon Wakil Bupati Malang Nomor urut 1 Lathifah Shohib sebagai pendamping Sanusi mengatakan bahwa jika dirinya terpilih nanti, ingin agar dirinya masuk dalam ranah pendidikan di Kabupaten Malang.

Ia menganggap bahwa Kurikulum Merdeka (Kulmer) semestinya terus harus dikaji secara berkelanjutan karena pencanangan kurikulum tersebut masih ditemukan penolakan dari beberapa pihak.

“Saya memang meminta untuk mengurusi pendidikan, saya akan melihat dulu di Pemerintahan Pak Prabowo gimana. Dan ini Menterinya baru dan kurikulum merdekakan juga ada penolakan,” ucapnya saat dikonfirmasi.

Menurutnya, ditingkat daerah khususnya Kabupaten Malang tentunya bakal menunggu hasil dari Pemerintah pusat.

“Bagi kami yang ditingkat Kabupaten harus menyesuaikan kebijakan yang diatas, apalagi kurikulum merdeka masih proses yang berjalan di dua tahun ini,” terang Bu Nyai.

Ia akui, jika awal Kulmer yang berawal konsep lalu kemudian kurikulum berjalan selama 2 tahun juga perlu evaluasi.

“Perlu evaluasi, maka kita melihat dari guru-guru yang sudah menyusun perencanaan, penilaian, juga prosesnya untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka ini,” tandasnya.

“Jadi menurut saya,”, lanjut Lathifah, “Guru-guru ini baru menyesuaikan dengan kurikulum merdeka sudah ganti pemerintahan baru, dan nanti pemerintahan baru ini, apa masih mempertahankan beberapa perbaikan atau akan merubah total kita juga akan mengikuti yang menjadi kebijakan dari atas,” pungkasnya.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *