Rektor ITN Malang Lepas Tim PLTS ke Ranu Kumbolo

Sabtu, 8 Februari 2025
Malangpariwara.com – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang resmi memberangkatkan Tim Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke Ranu Kumbolo, Semeru, Jumat (7/2/2025).
Tim terdiri dari mahasiswa Teknik Elektro, Himakpa, alumni Teknik Elektro, Gimbal Alas Indonesia, Forsil Mapala Malang Raya, dan relawan pecinta alam yang turut membantu membawa dan memasang panel PLTS dilepas oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD dari Kampus 2 ITN Malang.
Rektor menyampaikan, proyek ini merupakan salah satu komitmen ITN Malang untuk turut berkontribusi dalam mengimplementasikan green energy khususnya PLTS.
Mengusung tema The Great Collaboration Green Energi PLTS for Ranu Kumbolo. Kolaborasi hebat PLTS energi hijau untuk Ranu Kumbolo terwujud atas kerja sama berbagai pihak, terutama dari Prodi Teknik Elektro ITN Malang, Himakpa, alumni, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), dan lainnya.
“Kami ingin mensuport fasilitas di sana (Ranu Kumbolo) dengan energi listrik dari PLTS. Mudah-mudahan PLTS yang akan dipasang di Ranu Kumbolo bisa membantu pihak taman nasional untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pendaki,” ujarnya.
Rektor menjelaskan, PLTS yang akan dipasang merupakan karya dari mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang. Mulai dari perencanaan, perakitan, pemasangan, dan pengujian PLTS semuanya dilakukan oleh mahasiswa, dibawah pendampingan dosen Teknik Elektro, Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT.
Hal ini menunjukkan kompetensi mahasiswa ITN Malang dalam mengimplementasikan keilmuannya dibidang Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Kami selama 1-2 minggu kemarin, merancang, merakit, dan menguji coba PLTS sebelum diberangkatkan. Ini untuk mempermudah kerja tim pemasangan,” lanjutnya.
PLTS berkapasitas 3,2 kWp yang akan dipasang sebagai sumber energi listrik penggerak pompa air untuk memenuhi kebutuhan air bersih para pendaki, dan penerangan pada malam hari di kawasan Ranu Kumbolo. Upaya ini diharapkan bisa membantu pihak taman nasional dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pendaki.
Jika dibutuhkan, kedepan sistem ini bisa dikembangkan untuk monitoring pergerakan pendaki demi meningkatkan keselamatan di jalur pendakian Semeru.
“Kami dari Teknik Elektro berkomitmen mengembangkan sistem ini. Smart grid disisi remote area yang belum terjangkau oleh PLN. Sehingga bisa menjadi terobosan kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan industri,” jelasnya.
Smart grid adalah sistem jaringan listrik yang menggunakan teknologi digital untuk memantau, mengatur, dan mendistribusikan suplai listrik.
Upaya ITN Malang dalam mendukung fasilitas pendakian inipun mendapat apresiasi dari Kepala TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, S.Hut., M.Sc. Menurutnya, keberadaan PLTS menjadi alternatif energi ramah lingkungan dibanding genset yang selama ini telah digunakan.
“Ini menjadi bagian dari upaya kami memperbaiki kualitas pelayanan pendakian. Ranu Kumbolo menjadi basecamp kedua setelah Ranu Pane untuk menuju ke arah puncak (Semeru). Di sini tempatnya berkumpul pendaki. Sehingga mereka sangat membutuhkan fasilitas seperti dukungan air bersih, shelter, mushola, toilet,” jelasnya.
Sebelumnya, para pendaki mengambil air langsung dari danau Ranu Kumbolo, yang berpotensi mencemari air danau. Maka, kemudian air dipompa ke bak penampung, sehingga air danau lebih bersih dan sustainable (berkelanjutan).
“Awalnya air dipompa dengan genset, tapi tidak ramah lingkungan. Maka, dengan ITN menginisiasi pemasangan PLTS bisa beralih ke green energy, dan sustainable,” serunya.
Menanggapi kolaborasi lebih jauh dengan ITN Malang, TNBTS juga berharap adanya pengembangan sistem pemantauan pendaki untuk meningkatkan aspek keselamatan.
“Jadi kami bisa mengetahui posisi pendaki secara tepat, untuk memudahkan evakuasi jika terjadi kondisi darurat. Ini bentuk sinergi untuk meningkatkan pelayanan dan bentuk dukungan dari ITN Malang,” katanya.
Rudijanta berharap adanya PLTS di Ranu Kumbolo, ITN Malang dan TNBTS kedepannya bisa mengembangkan teknologi hijau untuk mendukung pengelolaan di kawasan konservasi, tidak hanya di Ranu Kumbolo namun juga di kawasan lainnya. ITN yang memiliki banyak potensi sumber daya dan teknologi bisa mengembangkan dan mendukung pengelolaan kawasan konservasi.
“Kolaborasi ini menunjukkan pihak perguruan tinggi benar-benar menjadi bagian yang ikut mengimplementasikan pengelolaan biosfer. Semoga bisa dikembangkan dalam riset dan pengembangan yang tepat guna. Kami mengapresiasi ITN Malang, Teknik Elektro, Himakpa, Gimbal Alas Indonesia, dan pihak-pihak lain yang ikut berperan,” tandasnya.
Pada kesempatan pemasangan PLTS nanti juga akan dilakukan penanaman 200 bibit pohon sumbangan dari PT Panggung Electric Citrabuana sebagai bentuk dukungan energi bersih. (Djoko W)