18 April 2025

Panen Raya Padi, Wali Kota Malang Sebut Tren Positif Bakal Optimalkan Potensi Pertanian

IMG-20250407-WA0050

Bersama Forkopimda Walikota Malang panin raya .(Djoko W)

Senin, 7 April 2025

Malangpariwara.com – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat optimis akan mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di Kota Malang. Salah satunya untuk pertanian padi untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Malang.

Hal tersebut disampaikan usai mengikuti kegiatan panen raya yang diselenggarakan di wilayah Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang, Senin (7/3/2025). Tepatnya di lahan Petani Rukun Jaya.

Sebagai informasi, panen raya tersebut dilakukan secara serentak di 14 Provinsi. Di Jawa Timur, Kota Malang menjadi salah satu daerah yang turut ambil bagian di dalamnya. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto juga turut memberikan arahan secara daring melalui zoom meeting.

“Jadi pak presiden sengaja melakukan zoom, karena ini panen raya yang dilakukan di beberapa daerah di 14 provinsi. Salah satunya di Jatim dan kami tadi dengan forpimda, serta kelompok tani sudaj panen,” terang Wahyu, Senin (7/3/2025).

Dari panen raya tersebut, Wahyu mengklaim bahwa lahan pertanian padi di Kota Malang berada dalam trend yang positif. Dimana dalam 1 hektare (ha) lahan, bisa menghasilkan sekitar 8 ton gabah.

“Satu hektare bisa mencapai 8 ton, ini termasuk tinggi. Karena Kota Malang bukan daerah pertanian, dan ini dalam setahun sudah bisa tiga kali panen,” jelas Wahyu.

Selain kapasitas produktivitas yang terbilang tinggi, dirinya mengaku bahwa harga gabah juga tak luput dari perhatiannya. Bahkan, harga gabah di Kota Malang dapat lebih tinggi dari harga yang diistruksikan langsung oleh pemerintah pusat.

“Karena harga gabah sudah ditetapkan Rp 6.500, kita alhamdulillah malah Rp 6.700. Sebelumnya di bawah Rp 6.000, apalagi tahun ini panen kita lebih (tinggi),” tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, Wahyu mengaku akan berupaya untuk dapat mengoptimalkan sektor pertanian yang ada dengan segala potensi yang dimiliki. Meskipun Kota Malang bukan termasuk daerah atau sentra pertanian.

“Memang beda dengan Kabupaten Malang, tapi potemsi yang ada akan kita maksimalkan untuk memberikan kesempatan bagi para petani untuk (tetap) menghasilkan,” pungkas Wahyu.

Sebagai informasi, di Kota Malang terdapat dua kecamatan yang menjadi lumbung pertanian padi dengan total luas lahan mencapai 788 hektare. Dua kecamatan tersebut yakni Lowokwaru dan Kedungkandang.(Djoko W)