Penutupan Madyopuro Mangano’ Ketua Dewan Malang Amithya Apresiasi Pemkot Geliatkan UMKM

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita saat menghadiri penutupan "Madyopuro Mangano'(Djoko W)
Jum’at, 11 April 2025
Malangpariwara.com – Even “Madyopuro Mangano” yang diikuti 111 UMKM Kota Malang sukses dan kemari di Tutup Walikota Malang bersama Ketua DPRD Kota Malang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengapresiasi gelaran ‘Madyopuro Mangano’. Yang melibatkan 111 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sehingga ada perputaran rupiah disana.
Hal tersebut disampaikan politisi PDI Perjuangan ini saat menghadiri penutupan ‘Madyopuro Mangano’, Kamis malam (10/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, wanita yang akrab disapa Mia ini mengaku sangat mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang telah menyambut baik ide dan konsep baik dari masyarakat untuk menggeliatkan kembali UKM.
Menurutnya, ide warga mengadakan Madyopuro Mangano sebagai langkah brilian untuk menggairahkan ekonomi lokal di tengah situasi sulit.
“Saya sudah beberapa kali ke ‘Madyopuro Mangan’ dan ini kalau tidak salah sudah yang ke empat kali,” ujar Mia.
Dikatakan Mia, animo masyarakat juga cukup tinggi dengan gelaran even yang baru pertama kali diadakan ini. Hanya saja, kondisi cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi pengunjung yang datang.
“Kita masih banyak dipengaruhi cuaca sebenarnya. Kalau animo masyarakat saya kira kemarin dari beberapa kali berbincang dengan para tenan itu sudah cukup baik. Artinya kalau cuaca tidak hujan dari masyarakat itu bagus responnya, tapi kalau hujan ya mungkin agak berkurang banyak,” ungkap Mia.
Dari masyarakat juga banyak yang menyampaikan, agar even serupa juga bisa diadakan di daerah lainnya. Tidak hanya digelar di satu kecamatan saja, tapi di kecamatan lainnya juga bisa dilaksanakan hal serupa.
Karena itu Mia berharap even semacam ini bisa dijadikan sebuah even yang mungkin reguler di Kota Malang. Apakah nanti konsepnya akan lebih di spesifikkan lagi, misalnya menjadi night market, seperti yang ada di daerah lain.
“Itu kan ada konsep night market yang kemudian UKM yang mengisi itu dikurasi. Sehingga masyarakat yang datang ke situ benar-benar ingin atau tujuannya ada. Tidak sekedar lewat saja, tetapi memang betul-betul saya ingin ke sana karena saya mengincar sesuatu di sana. Itu yang sebetulnya adalah daya tarik berikutnya yang kita inginkan dari even-even seperti ini,” tandasnya.
Senada, Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo, juga mengapresiasi gelaran ‘Madyopuro Mangano’. Menurutnya, ini adalah salah satu upaya dari masyarakat yang patut diapresiasi terutama dalam membantu untuk meningkatkan UMKM.
“Kalau kita lihat UMKM di Malang ini potensinya memang masih cukup menjanjikan. Karena itu kita menginginkan bahwa upaya-upaya seperti ini adalah upaya di dalam mendukung setidaknya UMKM kita untuk bisa terus berkembang,” pungkasnya.
Di akhir acara diumumkan pemenang transaksi cashless terbanyak dan mendapatkan hadiah dari Bank Indonesia
Salah satu pelaku UMKM Delila Stand paling ujung menjual sate thaichan mengatakan jika sangat bersyukur bisa ikut kegiatan gratis dari Pemkot Malang ini.
Wanita muda pengusaha kuliner ini mengaku jika setiap hari dirinya berjualan melalui online.
” Lumayan di sini semalam bisa menghabiskan 750 tusuk sate,” ungkapnya.
Sate taichan adalah varian sate yang berisi daging ayam yang dibakar tanpa baluran bumbu kacang atau kecap seperti sate pada umumnya. Dijelaskan Delila sebelum di bakar daging ayam sudah di rendam bumbu dan penyajiannya tidak menggunakan bumbu kacang atau kecap tetapi menggunakan sambal bawang. (Djoko W)(SDV)