1 Juli 2025

Kartinian Nang Kayutangan, Ketua DPRD Kota Malang Kampanyekan Berbusana Batik Tradisional Sopan

c1_20250420_21073763

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita membuka parade Kebaya dan Batik Lintas Generasi di sepanjang koridor Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (20/4/2025), siang..( Djoko W)

Minggu, 20 April 2025

Malangpariwara.com – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita membuka parade Kebaya dan Batik Lintas Generasi di sepanjang koridor Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (20/4/2025), siang.

Ketua DPRD Kota Malang Amithya bersama ratusan perempuan menggunakan kebaya melakukan catwalk atau jalan parade.

Kegiatan ini dilakukan salah satunya mengkampanyekan penggunaan pakaian tradisional yang sopan. Hadir juga Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan dua anggota DPRD Kota Malang lainnya yakni Putri Aidillah Nurfitriyah Kriswanto dan Kartika Hidayati.

Tak hanya itu, nampak pula beberapa OPD diantaranya Kadiskominfo, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan
Pariwisata Kota Malang, Kasishub, Camat Lurah wilayah Klojen.

Membumikan budaya, Amithya mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan menjadi tongkat estafet pelestarian budaya dari generasi tua ke para pemuda.

Kegiatan yang bertajuk Kartinian Nang Kayutangan ini diadakan oleh Asosiasi Perajin Batik Kota Malang dan diikuti oleh 20 komunitas seperti pelestari kain, kebaya, sanggul serta lainnya.

“Menurut saya perlu apresiasi karena anak muda kan jarang suka batik, sebenarnya itu tinggal persoalan kita membumikan dulu. Bagaimana kemudian membuat batik itu menjadi pakaian sehari-hari,” tukasnya.

Selain itu, menurutnya untuk memaknai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tidak mesti saat memperingati Hari Kartini saja. Dia berharap, masyarakat dapat saling menghargai antara perempuan dan laki-laki atau sebaliknya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Ketika Hari Kartini baru kita melakukan refleksi terhadap apa yang sudah kita lakukan sebagai perempuan, bahkan mungkin sebagai laki-laki juga. Bagaimana bisa menganggap perempuan itu sama, tapi bagaimana kita memaknai perjuangan selama ini dan kita sudah berada di mana sebagai individu berdampingan laki-laki dan perempuan,” tandasnya.

Isa Wahyudi, Ketua Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang menambahkan, “Kartinian Nang Kayutangan” ini diikuti sedikitnya 20 komunitas dari berbagai latar belakang, seperti komunitas pelestari, kain, pelestari kebaya, sanggul maupun tradisi lainnya, termasuk dari komunitas fotografi salah satunya Malang Photo Club.( Djoko W) ( ADV)