BRI Zero Tolerance Terhadap Fraud Junjung Tinggi Nilai-Nilai Good Corporate Governance

Pemimpin Cabang BRI Batu, Dicky Advia Rahim.(Djoko W)
Kamis, 8 Mei 2025
Malangpariwara.com – Kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pencairan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro yang melibatkan oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit I Kota Batu terus bergulir. Lima tersangka yang terlibat dalam praktik itu segera disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.
Terkait pemberitaan “Lima Tersangka KUR Fiktif BRI, yang segera di sidangkan pengadilan tipikor Surabaya itu langsung ditanggapi pihak BRI.
Kasus yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Batu adalah pengungkapan yang dilakukan oleh internal BRI melalui Kantor Cabang (KC) Batu dan merupakan langkah tegas BRI dalam menerapkan zero tolerance to fraud di lingkungan kerja.
Pemimpin Cabang BRI Batu, Dicky Advia Rahim, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari langkah internal BRI yang berkomitmen pada penerapan kebijakan zero tolerance terhadap fraud.
la menegaskan bahwa BRI sangat mengapresiasi dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu dan pihak berwenang yang telah memproses laporan BRI sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Ini adalah bagian dari langkah tegas BRI dalam mengatasi segala bentuk penyalahgunaan wewenang dan menjaga integritas dalam operasional bisnis kami. Atas kejadian ini, kami juga telah memberikan sanksi tegas berupa Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK) bagi oknum yang terlibat,” tegas Dicky. Kamis (7/5/25).
Kasus ini melibatkan lima tersangka yang terindikasi melakukan praktik pengajuan KUR fiktif antara tahun 2021 hingga 2023. Kelima tersangka, yaitu JWP, MHCA, AS, NA, dan AZ, diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
“BRI senantiasa pro-aktif dalam pengungkapan kasus-kasus fraud dan menerapkan zero tolerance terhadap setiap tindakan fraud serta menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap operasional bisnisnya,” tandasnya.(Djoko W)