20 Agustus 2025

Dies Natalis ke- 43, Polinema Gelar Expo Hasil Riset dan Inovasi

c1_20250610_21540605

Direktur Polinema saat meresmikan Pusat unggulan teknologi Polinema .(Djoko W)

Selasa, 10 Juni 2025

http://polinema.ac.id

Malangpariwara.com – Jawab problematika di masyarakat dan kebutuhan akan industri dan inovasi, Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menggelar Expo Hasil Riset dan Inovasi sebagai rangkaian Dies Natalis ke-43 Polinema.

Pada gelaran Expo Hasil Riset fan Inovasi ini menampilkan puluhan hasil riset dan inovasi dari sejumlah Perguruan Tinggi, Expo ini digelar selam dua hari, Selasa hingga Rabu, (10-11 Juni 2025).

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT., menjelaskan, Expo ini ditujukan agar karya-karya penelitian dari mahasiswa maupun dosen bisa tersampaikan kepada masyarakat luas. Karena pasti akan banyak sebenarnya problematika yang ada di masyarakat yang masih memerlukan bantuan, untuk dicarikan solusi dari permasalahan yang ada.

“Barangkali dari karya riset ini ada yang bisa diadopsi. Bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membantu menyelesaikan permasalahan mereka,” ujarnya.

Tidak hanya itu, sangat dimungkinkan juga karya-karya ini relevan dengan kebutuhan yang ada di pihak industri. Sebab industri pasti juga membutuhkan berbagai macam inovasi untuk menjadi solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi.

Termasuk bisa juga menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah, untuk bagaimana agar penelitian dari para dosen dan mahasiswa ini bisa menjadi salah satu kontributor bagi pembangunan di daerah. Terutama bisa untuk membantu pemberdayaan masyarakat sekaligus membantu meningkatkan perekonomian di masyarakat.

“Ini kita harapkan pemerintah akan bisa menjadi pengambil kebijakan dan regulator. Termasuk di dalamnya nanti adalah mendekatkan para pihak ini dalam satu naungan kepentingan untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah Malang Raya dan sekitarnya,” sebutnya.

Lebih lanjut, Supriatna mengaku telah melakukan berbagai macam upaya dan strategi untuk hilirisasi inovasi dari para dosen dan mahasiswa Polinema.

“Yang sudah kita lakukan, tentunya dari riset teman-teman mahasiswa ini kita dorong dan fasilitasi untuk langsung bisa termanfaatkan oleh masyarakat atau industri kecil yang menjadi mitranya,” ucapnya.

Di katakan Supriatna, dari hasil penelitian para dosen, juga didorong untuk bisa dalam skema penelitiannya itu sudah kita tetapkan adalah menjadi outputnya ini harus bisa dimanfaatkan masyarakat yang menjadi mitranya

Selain itu lanjut Supriatna, hilirisasi tidak hanya ke masyarakat atau ke industri saja. Tapi ada juga skema-skema yang menjadi mitra adalah industri.

“Kita punya skema penelitian kerjasama industri. Nah ini juga harus menggandeng industri dan hasilnya bisa dimanfaatkan oleh industri,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Ratna Ika Putri, ST., MT. menjelaskan, Expo ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Yang juga merupakan bagian dari rangkaian dies natalis ke-43 Polinema.

“Expo Hasil Riset dan Inovasi ini sudah ke empat kalinya digelar,” ujar Prof Ratna.

Menurutnya, selain hasil riset dan inovasi yang dihasilkan para dosen dan mahasiswa Polinema. Juga pamerkan berbagai produk inovasi dari Perguruan Tinggi lainnya.

“Total ada 42 booth yang disediakan. Jadi ada 10 Perguruan tinggi dan 10 industri yang mengisi stan expo. Kemudian ada juga UMKM dan 3 desa mitra Polinema. Sisanya di isi oleh peneliti Polinema,” pungkasnya.

Salah satu pelaku UMKM Mitra Polinema ” MEKAR JAYA PRODUKSI ANEKA TAHU” Tulus Besar Tumpang Iin Indrawati di bantu putrinya Zakia menjaga stan Expo mengaku sangat terbantu dengan pendampingan yang dilakukan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang.

“Kami di dampingi dalam hal inovasi pemasaran produk melalui digital Market (IG). Selain itu untuk peningkatan hasil Produksi tahu kami dibantu di buatkan mesin peras ampas tahu,” ujarnya.

Iin mengaku sebelum mendapatkan bantuan Mesin pemeras sari tahu, Pengerjaannya dilakukan secara tradisional turun temurun menggunakan kain untuk memeras bahan tahu yang tentunya hasilnya jauh dari maksimal.

” Kami sering di kunjungi tim dari Polinema melakukan pendampingan dan inovasi terkait hasil olahan tahu untuk di pasarkan melalui digital,’ (Djoko W)