2 Agustus 2025

Pertajam Intelektual Ma Chung Gelar Seminar Nasional 2025: Sinergi Inovasi, AI, dan Ekonomi Digital untuk Pemberdayaan Sosial

_ (3)

Foto bersama bareng narasumber (Djoko W)

Selasa, 29 Juli 2025

Malangpariwara.com – Di tengah kecepatan dan kompleksitas transformasi digital, dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa kemajuan tidak bisa lagi diraih secara individual atau sektoral semata.

Hal ini memantik upaya untuk mempertajam intelektualitas, hasil pemikiran civitas akademika lintas bidang, Universitas Ma Chung menyelenggarakan acara Seminar Nasional 2025 pada hari ini, Selasa, 29 Juli 2025, dengan mengusung tema kegiatan The Power of Collective Impact: The Synergy of Innovation, AI, and Digital Economy for Social Empowerment.

Seminar Nasional 2025 yang diikuti lebih dari 800 peserta merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-18 Universitas Ma Chung, yang mengusung tema besar Collective Impact for Sustaining Growth.

Collective impact bukan hanya jargon ini adalah pendekatan strategis yang menekankan pentingnya sinergi berbagai pemangku kepentingan: akademisi, pelaku industri, pemerintah, komunitas, dan generasi muda.

Bagas Brian Pratama, S.Tr.Ak., M.Tr.Ak., sebagai Ketua Pelaksana Seminar Nasional 2025, menjelaskan latar belakang serta tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan ini.

“Kami ingin menyediakan wadah bagi seluruh sivitas akademik di Indonesia untuk saling berbagi wawasan, memperkaya pengalaman dan mempertajam penalaran kritis mengenai sinergi dari inovasi, Artificial Intelligence (AI), dan Digital Economy untuk pemberdayaan sosial serta dampaknya secara kolektif, serta menanamkan budaya literasi dan mengembangkan sumber daya manusia sebagai upaya pengabdian masyarakat untuk menghadapi era digital yang terus berkembang pesat,” jelasnya. selasa, (29 /7/25).

Foto bareng sebelum acara seminar dimulai.(Djoko W)

Menghadirkan para pembicara terkemuka dari berbagai sektor, seminar ini menjadi ruang diskusi lintas bidang yang kaya perspektif. Hadir sebagai narasumber antara lain:

  • Tommy Zhu dan Andy Febrico Bintoro dari Youthpreneurs,
  • Farid Faletehan (Kepala OJK Malang),
  • Untung Supardi (Kepala Kanwil DJP Jatim III), dan
  • Cita Mellisa (Kepala Perwakilan BEI Jawa Timur).

Seminar ini membahas lima sub-tema utama, yakni:

Satu, Ekonomi dan Bisnis: fokus pada peran AI dalam akuntansi, fintech, digital marketing, regulasi ekonomi digital, hingga cryptocurrency.

Dua, Bahasa dan Pendidikan: membedah pembelajaran bahasa di era AI, penerjemahan berbasis teknologi, dan sastra digital.

Tiga, Teknologi dan Desain: eksplorasi sistem informasi, desain komunikasi visual, teknik industri, hingga extended reality.

Empat, Ilmu Kesehatan: inovasi teknologi dalam farmasi, gizi, dan layanan kesehatan.

Lima, Pengabdian kepada Masyarakat: sebagai penguatan peran perguruan tinggi dalam transformasi sosial.

Subtema-subtema yang digali ini merupakan gambaran bahwa collective impact membutuhkan pendekatan interdisipliner yang nyata.

Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, MS., M.Sc., menyampaikan bahwa Universitas Ma Chung melalui Seminar Nasional ini meneguhkan kembali perannya sebagai katalisator kolaborasi lintas disiplin dan lintas generasi.

“Seminar ini tidak hanya menjadi panggung akademis, tetapi juga forum pemikiran dan aksi nyata yang menghubungkan hasil riset dengan kebutuhan masyarakat, serta menumbuhkan budaya berpikir kritis dan reflektif di tengah derasnya arus digitalisasi,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar diskusi, seminar ini juga menjadi ruang tempat menyatukan pemikiran, mendobrak sekat-sekat keilmuan, dan menyemai semangat untuk menempatkan teknologi sebagai alat untuk memperkuat jati diri Bangsa bukan melemahkannya.

Terselenggaranya seminar ini menjadi bukti komitmen Universitas Ma Chung dalam mendorong peran strategis perguruan tinggi sebagai pusat kolaborasi dan pemberdayaan dalam menghadapi masa depan bersama.(Djoko W)