20 Agustus 2025

Pascasarjana UB Gelar ORDIK, Hadirkan 7 Prodi Multidisiplin dan Fokus Cetak Pemimpin Masa Depan

img_1755594561217

Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A., saat memberi sambutan penutupan Ordik Pasca Sarjana (Djoko W)

Selasa, 19 Agustus 2025

Malangpariwara.com – Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) resmi membuka Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) tahun akademik 2025/2026, Selasa (19/8/2025).

Sebanyak 348 mahasiswa baru dari 7 program studi S2 dan S3 siap memulai perjalanan akademik mereka, dengan prodi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan serta Wawasan Pertahanan Nasional menjadi favorit.

Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A., menyampaikan bahwa keberagaman mahasiswa Pascasarjana UB adalah sebuah kekuatan tersendiri.

“Mahasiswa kita datang dari berbagai profesi, mulai dari jaksa, ASN, hingga militer. Bahkan, prodi S2 Wawasan Pertahanan Nasional menjadi salah satu favorit dengan banyak peminat dari kalangan TNI, baik Angkatan Laut maupun Akmil Magelang. Tahun ini, kami bahkan membuka kelas khusus berisi 13 perwira,” ungkapnya.

Prof. Khusaini juga menekankan bahwa Pascasarjana UB tidak hanya menawarkan pembelajaran berbasis teori, melainkan juga pendekatan multidisiplin yang melahirkan kompetensi baru, khususnya di bidang digital leadership dan pengambilan keputusan berbasis data.

Ketua Pelaksana ORDIK, Bunga Hidayati, S.E., M.Ec., Ph.D., menjelaskan bahwa kegiatan ORDIK tahun ini difokuskan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dasar sebelum perkuliahan perdana dimulai minggu depan.

Ada empat materi utama yang disampaikan, yaitu:

  1. Akademik dan Kurikulum – pengenalan sistem pembelajaran S2 dan S3.
  2. Ketahanan Jurnal – penjelasan ciri-ciri jurnal predator agar mahasiswa lebih selektif dalam publikasi.
  3. Strategi Publikasi – Prof. Nur Huda memberikan kiat bagaimana melakukan submit jurnal sehingga mahasiswa bisa lulus tepat waktu.
  4. Sistem Keuangan – Wakil Direktur II menjelaskan tata kelola keuangan di Pascasarjana, termasuk solusi jika mahasiswa terkendala biaya atau registrasi.

“Materi ini penting agar sejak awal mahasiswa tahu tantangan dan peluang, khususnya terkait kewajiban publikasi sebagai syarat kelulusan S2 maupun S3,” jelas Bunga Hidayati.

Salah satu mahasiswa baru S2 Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan, Agus Fani Faisal, menuturkan bahwa alasan memilih Pascasarjana UB adalah untuk meningkatkan kapasitas diri yang relevan dengan pekerjaannya.

“Saya bekerja di lembaga internasional di bidang lingkungan. Program studi di UB sangat menunjang pengembangan diri saya, apalagi terkait kemampuan menentukan prioritas dalam pekerjaan. Ini menjadi bekal penting bagi saya,” kata Agus.

Agus Fani Faisal asal Banyuwangi, mahasiswa baru dari prodi S2 Wawasan Pertahanan Nasional.(Djoko W)

Sementara itu, Agus Fani Faisal asal Banyuwangi, mahasiswa baru dari prodi S2 Wawasan Pertahanan Nasional mengakui ada tantangan tersendiri bagi kalangan praktisi militer, terutama terkait kewajiban publikasi internasional.

“Perkuliahan di semester awal relatif aman, namun saat memasuki tahap disertasi, syarat publikasi jurnal Scopus menjadi tantangan. Sebab, banyak dari kami berlatar belakang praktisi, bukan akademisi,” ungkapnya.

Dengan semakin beragamnya mahasiswa dari berbagai latar belakang, Pascasarjana UB optimistis dapat melahirkan lulusan yang berdaya saing global, berorientasi solusi, dan mampu menjadi pemimpin yang responsif terhadap perkembangan zaman.

“Kami ingin mencetak alumni yang tidak hanya ahli di bidangnya, tetapi juga punya sensitivitas sosial, wawasan global, serta kepemimpinan modern untuk menjawab tantangan bangsa,” pungkas Prof. Khusaini.(Djoko W)