29 Agustus 2025

Prof. Amir Hamzah Dikukuhkan sebagai Guru Besar, Jawab Tantangan Logam Berat pada Pangan Bergizi

img_1755950764572

Prof. Amir Hamzah dikukuhkan sebagai guru besar Unitri.( Djoko W)

Sabtu, 23 Agustus 2025

Malangpariwara.com – Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (Unitri) mengukuhkan Prof. Amir Hamzah sebagai Guru Besar baru di bidang Restorasi dan Remediasi Tanah.

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Amir menyoroti tantangan serius tingginya kandungan logam berat dalam tanah pertanian dan dampaknya terhadap kualitas gizi bahan pangan.

Menurut Prof. Amir, tanah dengan kandungan logam berat yang tinggi dapat memengaruhi gizi tanaman yang tumbuh di atasnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya remediasi atau pembersihan untuk mengurangi kadar logam berat tersebut.

“Bagaimana kita meremediasi, membersihkan, dan mengurangi logam berat di tanah, sehingga tanaman yang tumbuh di sana aman untuk kita konsumsi,” ujarnya.

Ia menjelaskan salah satu metode yang telah ia terapkan selama empat tahun adalah dengan memanfaatkan tanaman lokal. Metode ini berhasil diimplementasikan di lahan milik petani sayur di Kota Batu.

“Agar tanah kembali pulih, kami mengedukasi petani untuk menanam rumput tertentu sebelum menanam padi atau tanaman pangan. Setelah diserap, panen, dan dibuang, barulah ditanami tanaman pangan. Dengan begitu, logam berat di tanah dipastikan sudah turun,” jelasnya.

Kandungan logam berat yang tinggi pada tanah pertanian sering ditemukan di area dekat pertambangan, atau di lahan yang terlalu bergantung pada pupuk dan pestisida.

Prof. Amir menegaskan risetnya ini sejalan dengan program pemerintah, khususnya terkait Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Jika tanaman tumbuh di tanah tercemar, tidak mungkin bergizi. Ini yang jadi masalah,” tegasnya.

“Kami berupaya mengendalikan logam berat di tanah agar pangan yang dikonsumsi aman.”

Sementara itu, Rektor Unitri Prof. Eko Handayanto menyambut baik pengukuhan ini. Ia berharap pencapaian Prof. Amir dapat memotivasi dosen lain untuk segera mengurus jabatan akademik mereka.

“Kami bersyukur, guru besar kami bertambah, dan empat di antaranya adalah dosen asli Unitri. Ini bisa memacu dosen lain,” kata Prof. Eko.

Ia menambahkan, penambahan jumlah profesor akan mempermudah peningkatan nilai akreditasi universitas.

“Semakin banyak profesor, nilai akreditasi lebih mudah naik. Harapannya, guru besar yang dihasilkan UNITRI bisa memberikan dampak dan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan,” pungkasnya.( Djoko W)