28 Agustus 2025

BBPPMPV BOE Malang Jaga Kualitas Layanan Publik Melalui Forum Konsultasi Tahunan

img_1756193234706

Sebanyak 34 peserta dari berbagai sektor, termasuk pemilik usaha, media, perwakilan pemerintah, serta lembaga pendidikan turut hadir dalam acara..(Dioko W)

Selasa, 26 Agustus 2025

Malangpariwara.com – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang kembali menggelar forum konsultasi publik tahunan pada Selasa (26/8/2025).

Acara ini diadakan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan, baik internal maupun eksternal.

Bertempat di Aula Metrika Satata Graha, forum ini dibuka oleh Kepala BBPPMPV BOE, Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T. Sebanyak 34 peserta dari berbagai sektor, termasuk pemilik usaha, media, perwakilan pemerintah, serta lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, I Gusti Made Ardana menyampaikan bahwa meskipun BBPPMPV BOE telah menyandang predikat Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI-WBBM), pihaknya terus berupaya untuk memperbaiki diri.

“Walaupun secara prinsip kami sudah masuk kategori ZI-WBBM, namun setiap tahun kami tetap melakukan konsultasi publik. Tujuannya agar mendapat masukan tentang apa yang perlu ditingkatkan dalam layanan lembaga kami,” ujarnya.

Ia menjelaskan, masukan dari berbagai pihak, seperti masyarakat, guru, dan pengguna jasa pelatihan, sangat penting untuk mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul.

“Kita selalu harus meningkatkan kinerja supaya jangan sampai ada sesuatu yang timbul tapi kita tidak tahu,” katanya.

Evaluasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek, mulai dari kepuasan pelanggan, keramahan petugas, hingga pemanfaatan fasilitas.

Ardana berharap forum ini dapat mengidentifikasi kekurangan yang ada sehingga bisa diantisipasi di tahun berikutnya.

Terkait masukan tahun sebelumnya, I Gusti mengungkapkan bahwa catatan perbaikan terbanyak berkaitan dengan transparansi informasi, standar harga, dan layanan asrama.

“Rata-rata keluhan bersifat minor. Tapi karena ini juga menjadi indikator penilaian, meskipun kecil tetap kita perhatikan agar layanan tetap terbaik,” tegasnya.

I Gusti juga menekankan komitmen lembaganya untuk mempertahankan predikat ZI-WBBM dengan memberikan pelayanan publik yang prima.

“WBBM itu predikat tertinggi. Kalau layanan publiknya tidak mengikuti, orang tentu akan bertanya. Karena itu, kami harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan agar selalu menjadi yang terbaik,” pungkasnya.(Djoko W)