28 Agustus 2025

Unitri Gelar Simposium Internasional ACLA dan AAC, Diikuti Ratusan Peserta dari 5 Negara

img_1756365968849

Rektor Unitri memberikan cinderamata kepada Chairman ICF, Chun Hong Duck.(Djoko W)

Kamis, 28 Agustus 2025

Malangpariwara.com – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) ditunjuk sebagai tuan rumah seminar internasional ‘17th ACLA and 3rd AAC International Symposium 2025’ yang akan berlangsung pada 28-29 Agustus 2025 di Graha Pancasila, Balai Among Tani, Kota Batu.

Mengusung tema “Dari Lokal ke Global: Solusi Berbasis Budaya untuk Lingkungan, Pendidikan, dan Sosial Ekonomi”, kegiatan ini akan mencakup seminar ilmiah, diskusi kebijakan, pameran budaya dan desain, pertunjukan seni, hingga layanan masyarakat internasional yang mengangkat potensi lokal.

Wakil Rektor III Unitri, Dr. Erwin Ismu Wisnubroto, S.P., M.Phil, menjelaskan simposium ini terselenggara berkat kerja sama dengan International Cultural Foundation (ICF) dari Korea, Asian Cultural Landscape Association (ACLA), serta Asian Academy of Culture (AAC). Unitri juga sudah mengikuti beberapa kegiatan serupa di Thailand, Vietnam, dan terakhir kemarin di Cina.

“Pada saat di Cina kemarin ditawarkan bahwa gimana Unitri, siap nggak untuk melaksanakan di Indonesia? Tentu dengan senang hati kami siap dan untuk melaksanakan acara simposium internasional di Indonesia,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).

Ia menambahkan, terdapat sekitar 25 peserta internasional yang berasal dari berbagai negara seperti Vietnam, Cina, Filipina, Korea, dan Guatemala. Selain itu, juga terdapat peserta dari beberapa mitra universitas di Jawa Timur dan Indonesia, termasuk dari Bandung, Bogor, dan Denpasar dengan total peserta mencapai 170 orang.

Pemilihan Kota Batu sebagai lokasi acara ini didasari oleh tema utama ICF yang berkaitan dengan keberagaman budaya Asia. Kota Batu dipilih karena memiliki nilai budaya yang kuat, sehingga dapat menjadi salah satu destinasi wisata internasional yang dipromosikan melalui acara ini.

“Itu ada semacam global networking, intinya saling mempromosikan Batu sebagai salah satu destinasi wisata di tingkat internasional,” ujar Warek III.

Lebih jauh, simposium internasional ini diharapkan mampu membuka jalan bagi Unitri untuk semakin berkiprah, tidak hanya di Malang dan Jawa Timur, tetapi juga di tingkat internasional. Forum ini ditujukan sebagai wadah sinergi berbagai pihak dengan pemahaman budaya dalam arti luas, mencakup kesenian, cara hidup, filosofi, hingga identitas.(Djoko W)