18 September 2025

BTN Dorong Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jadi Agen Perubahan di Era Transformasi Digital

img_1758182164030

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Negeri Malang (UM) untuk memperkuat kerja sama di bidang literasi keuangan, pengembangan riset, dan peningkatan kapasitas talenta muda. (Djoko W)

Kamis, 18 September 2025

Malangpariwara.com
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Negeri Malang (UM) untuk memperkuat kerja sama di bidang literasi keuangan, pengembangan riset, dan peningkatan kapasitas talenta muda.

Penandatanganan MoU dilanjutkan dengan kuliah umum bertajuk “Unlocking Business Opportunities Amidst Global Economic Shifts and Digital Transformation” yang disampaikan Direktur Network and Retail Funding BTN, Rully Setiawan, di hadapan civitas akademika Universitas Negeri Malang.

Direktur Network and Retail Funding BTN, Rully Setiawan mengatakan, UM merupakan salah satu kampus ternama di Indonesia yang memiliki kerja sama mutual dan mendalam dengan BTN, sehingga BTN memiliki tanggung jawab untuk mendukung peningkatan kapasitas para mahasiswa UM, terutama di era digital di tengah-tengah tantangan dinamika global.

“BTN telah membangun sinergi dengan UM sejak lama. Oleh sebab itu, BTN sebagai bank yang fokus pada pengembangan kewirausahaan, khususnya di bidang perumahan, memiliki tanggung jawab untuk melakukan literasi di bidang kewirausahaan digital. Kami berharap akan semakin banyak mahasiswa UM yang berwirausaha ke depannya,” ujar Rully.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas langkah BTN yang tidak hanya berperan sebagai bank pembiayaan perumahan, tetapi juga sebagai mitra strategis dunia pendidikan.

Ia menegaskan bahwa pertimbangan utama UM dalam memilih BTN adalah untuk menciptakan sinergi dalam tata kelola keuangan kampus bersama salah satu bank pemerintah yang kredibel.

“Kami berharap keluarga besar UM, khususnya mahasiswa, dapat banyak belajar tentang kecerdasan perbankan dan finansial untuk masa depan. Kehadiran praktisi BTN, mulai dari Direktur Utama hingga pimpinan cabang, akan membantu mahasiswa memahami langsung praktik tata kelola keuangan sehingga tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga aplikatif dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, teori-teori yang kami kembangkan akan semakin berbasis realitas, grounded, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Hariyono.

Adapun kerja sama bisnis antara BTN dan UM telah berlangsung sejak lama. BTN telah menjadi bank yang mengelola giro dan deposito UM untuk beragam jenis dana kampus, yakni di antaranya Penelitian dan Pengabdian Organisasi Mahasiswa (PPO), SPP Online, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

BTN juga menyediakan QRIS di beberapa unit bisnis UM, fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pegawai, serta mesin ATM di lingkungan kampus.

Diharapkan, sinergi tersebut dapat memberikan kemudahan dan efisiensi bagi Unit Usaha UM dalam mengelola keuangan kampus, sedangkan BTN berkesempatan memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan nilai tambah bagi institusi pendidikan.

“Ke depan, kerja sama ini akan terus ditingkatkan dan diperluas dengan menjajaki peluang kolaborasi yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. UM memiliki sejumlah unit usaha, sehingga kebutuhan operasional, seperti pengelolaan rekening giro, sistem payroll untuk pegawai, serta penyediaan layanan transaksi non-tunai melalui EDC dan QRIS dapat menjadi potensi untuk dikerjasamakan,” tutur Rully.

Selain bidang bisnis, BTN melalui Housing Finance Center menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan skill dan kompetensi mahasiswa UM melalui penyediaan kesempatan magang bagi mahasiswa, penyelenggaraan seminar, pelatihan, serta kegiatan kolaboratif lain yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi kedua belah pihak.

BTN Berikan Kuliah Umum tentang Transformasi Digital

Dalam kuliah umum, Rully memaparkan bagaimana ketidakpastian global—mulai dari geopolitik hingga kebijakan proteksionisme negara besar—berdampak pada ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa pergeseran perilaku digital masyarakat menghadirkan peluang baru bagi bisnis.

“Di tengah ketidakpastian global, digitalisasi menjadi kunci resiliensi. Konsumen kini menuntut layanan yang cepat, mudah, personal, dan aman. Perbankan yang mampu bertransformasi akan tetap relevan dan bahkan memimpin,” ujarnya.

Rully mencontohkan langkah transformasi yang dilakukan BTN melalui Bale by BTN, sebuah superApp yang kini telah digunakan hampir 3 juta pengguna dengan lebih dari 1,3 miliar transaksi.

Menurutnya, aplikasi ini bukan sekadar alat transaksi, tetapi juga wadah ekosistem digital yang mencakup layanan properti, komunitas, bisnis, merchant, hingga prioritas.

“Transformasi BTN tidak berhenti pada teknologi, tetapi menyentuh kultur organisasi, model bisnis, dan penguatan SDM. Karyawan kami didorong untuk berani keluar dari zona nyaman, dan semangat itu juga yang kami sampaikan di UM hari ini,” tambah Rully.

Kepada mahasiswa UM, Rully menekankan pentingnya membangun mindset transformasi sejak dini. Ia merangkum enam bekal yang perlu dimiliki generasi muda: literasi digital, jiwa kewirausahaan, wawasan global, soft skills adaptif, komitmen keberlanjutan, dan jejaring kolaboratif.

“Kalian tidak boleh hanya jadi penonton di era perubahan ini. Jadilah pencipta solusi, berani mencoba hal baru, dan bangun jejaring untuk menciptakan peluang. Dunia menunggu kontribusi kalian,” pesannya.

Melalui kuliah umum ini, BTN berharap dapat menularkan semangat transformasi kepada generasi muda sekaligus memperkuat sinergi dengan dunia akademik.

Kolaborasi BTN–UM diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul, adaptif, dan siap menjadi agen perubahan dalam mendorong pembangunan ekonomi digital Indonesia.( Djoko W)