Ekonomi Malang Raya Tumbuh Lebih Tinggi dari Provinsi, BI Malang Proyeksi 2025 Capai 5,5 Persen

Deputi Kepala Perwakilan BI Malang Dedy Prasetyo, saat kegiatan capacity building wartawan di Jakarta, Senin (22/9/2025). (Djoko W)
Senin, 22 September 2025
Malangpariwara.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menyebutkan pertumbuhan ekonomi wilayah meroket pada 2025. Kenaikan di kawasan kerjanya ini, termasuk Pasuruan dan Probolinggo, diperkirakan lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur maupun nasional pada 2025.
Hal tersebut disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Malang Dedy Prasetyo, saat kegiatan capacity building wartawan di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekonomi Malang Raya tetap kuat sepanjang tahun. Bahkan tumbuh lebih tinggi dari provinsi dan nasional.
>“Kalau melihat data BPS kemarin, kita akan tumbuh cukup tinggi dibandingkan Jawa Timur maupun nasional” ungkapnya.
Ia menilai, capaian ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi di wilayah Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo lebih bagus.
Sampai akhir tahun, BI Malang memperkirakan pertumbuhan akan berada di kisaran 4,7 sampai 5,5 persen.
Beberapa faktor disebutnya menjadi penggerak utama. Pertama, bertambahnya pelaku usaha baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari dan kawasan industri Pasuruan yang akan meningkatkan nilai tambah.
Kedua, sektor pariwisata mulai pulih dan diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun.
>“Industri di KEK Singosari dan kawasan industri Pasuruan menambah kapasitas nilai tambah. Pariwisata juga mulai tumbuh kembali. Harapannya sampai akhir tahun pertumbuhan tetap lebih tinggi dari Jawa Timur,” jelasnya.
Namun, Dedy menyoroti perlambatan di Kota Batu pada triwulan II sebagai dampak dari melemahnya sektor pertanian dan akomodasi.
Namun ia optimistis kinerja Kota Batu akan membaik pada triwulan III seiring pulihnya kegiatan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) dan produksi pertanian yang lebih baik.
Lebih lanjut disampaikan pentingnya kolaborasi antarwilayah di Malang Raya.
>“Kalau tiga daerah bisa berbagi peran sesuai potensinya, hasilnya akan lebih optimal karena saling mendukung” pungkasnya.(Djoko W)