Universitas Ma Chung Jembatani UMKM Malang Ekspor ke Arab Saudi, Produk Lokal Kian Dekat ke Pasar Luar

Tim Penelitian Universitas Ma Chung sukses mempertemukan 35 UMKM dengan calon pembeli dari Arab Saudi dalam kegiatan Business Matching di Savana Hotel & Convention, Sabtu (18/10/2025). (Ist)
Minggu, 19 Oktober 2025
Malangpariwara.com – Tim Penelitian Universitas Ma Chung sukses mempertemukan 35 UMKM dengan calon pembeli dari Arab Saudi dalam kegiatan Business Matching di Savana Hotel & Convention, Sabtu (18/10/2025).
Agenda ini menjadi langkah nyata memperluas akses ekspor produk makanan dan minuman lokal ke pasar internasional.
Tim merupakan mereka yang memperoleh hibah penelitian terapan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan.
Business matching ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan ekspor yang telah digelar bulan Juli lalu. Dalam pelatihan itu, pelaku UMKM mendapat pendampingan soal prosedur ekspor, sertifikasi halal, hingga strategi negosiasi internasional.
Ketua tim peneliti Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, M.S., M.Sc., menyebut kegiatan ini adalah implementasi hasil riset terapan.
“Kami ingin agar riset tidak berhenti pada pelatihan atau teori saja, tetapi benar-benar menghasilkan dampak ekonomi. Melalui business matching ini, UMKM dapat berinteraksi langsung untuk memahami kebutuhan buyer dari Arab Saudi yang tertarik pada produk makanan dan minuman Indonesia,” jelasnya.
Sebanyak 35 UMKM Kabupaten Malang menampilkan produk unggulan seperti kopi, keripik tempe, keripik buah, minuman herbal, hingga frozen food.
Abdul Halim Sai Mohammad, perwakilan buyer Arab Saudi, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai produk Indonesia memiliki cita rasa khas dan memberi masukan terkait standar kualitas dan kemasan untuk pasar Timur Tengah.
Melihat hal ini, Sekretaris Disperindag Kabupaten Malang, Astri Lutfiatunnisa, S.T., M.M., berharap kegiatan dapat terus berlanjut.
“Industri makanan dan minuman memiliki potensi yang sangat besar, dan Universitas Ma Chung secara konsisten menghadirkan berbagai buyer yang membuka peluang kerja sama baru. Kami berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan produk-produk UMKM Kabupaten Malang dapat menjangkau pasar yang lebih luas serta dikenal oleh lebih banyak pihak,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Disperindag Provinsi Jawa Timur. Elok Syafirda, S.E., Ketua Tim Kerja Pengembangan, menilai kolaborasi ini sebagai contoh sinergi akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha.
“Program seperti ini menjadi contoh sinergi antara dunia akademik, pemerintah, dan pelaku usaha. Melalui rangkaian kegiatan pendampingan dan pelatihan yang komprehensif, kami berharap ini dapat membekali pelaku usaha dengan pengetahuan dan informasi yang memperluas pasar ekspor,” ujarnya.
Dukungan juga diberikan Bea Cukai Malang, yang sejak awal memberi arahan mengenai prosedur ekspor, fasilitas fiskal, serta pendampingan legalitas.
Berdasarkan keterangan pers, kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerja sama Universitas Ma Chung dengan berbagai pihak. Di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, Disperindag Kabupaten Malang, Kantor Bea Cukai Malang, serta dukungan dari Diaspora Indonesia di Arab Saudi.(Djoko W)