Hari Santri Nasional Pemkot Malang Gratiskan Izin Bangunan untuk Pesantren

Pemkot Malang juga mengumumkan kebijakan baru, yaitu pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) secara gratis untuk seluruh pesantren di Kota Malang.(Djoko W)
Rabu, 22 Oktober 2025
Malangpariwara.com.- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Balai Kota Malang, Rabu (22/10).
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, bersama sejumlah pejabat daerah dan para santri dari berbagai pesantren di kota Malang.
Dalam sambutannya, Wahyu menegaskan bahwa Hari Santri menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat perjuangan dan pengabdian para santri terhadap bangsa. Ia berharap para santri terus berkontribusi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi, namun tetap mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman.
“Santri harus terus berjuang dan berbakti untuk bangsa. Tetap menjaga tradisi, tetapi juga harus berpikir modern,” ujar Wahyu.
Sebagai bentuk dukungan kepada pesantren, Pemkot Malang juga mengumumkan kebijakan baru, yaitu pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) secara gratis untuk seluruh pesantren di Kota Malang.
“Draf peraturan wali kota sudah siap dan segera saya tandatangani. Ada 91 pondok pesantren yang akan mendapatkan fasilitas gratis untuk pengurusan SLF dan PBG,” tambah Wahyu.
Kebijakan ini nantinya melibatkan perguruan tinggi yang akan mendampingi pesantren dalam proses pengurusan izin.
“Kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi agar pesantren mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli bersertifikat untuk perhitungan dan analisis konstruksi,” jelasnya.

Pendamping santri dari PPTQ Nurul Huda Joyo Suko Merjosari, Ismatud Diniyah, menyambut baik kebijakan tersebut dan mengapresiasi Pemkot Malang yang rutin memperingati Hari Santri setiap tahun.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami di Merjosari juga mengadakan peringatan serupa sebagai bentuk penghargaan kepada para santri agar terus berkarya dan mengikuti perkembangan zaman,” tutur Ismatud.
Ia juga berharap pesantren semakin berperan aktif dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat.
“Harapannya, keberadaan pesantren bisa memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menyerahkan bantuan budidaya ikan air tawar kepada dua pesantren yang telah mengajukan proposal.
Bantuan tersebut meliputi kolam terpal, blower, probiotik, 60 kilogram pakan, serta 250 bibit ikan nila.
“Bantuan ini bertujuan agar pesantren bisa lebih produktif dan mengenal kegiatan di luar pembelajaran keagamaan,” ujar Slamet.
Ia menambahkan, Dispangtan akan terus membantu pesantren dalam bidang pertanian, perikanan, dan urban farming guna memperkuat ketahanan pangan di Kota Malang.(Djoko W)