Cinema Talk Film Riba Dibeber di UMM, Bongkar Cerita Kisah Nyata Horor Riba

Malangpariwara.com – Verona Films bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan acara Cinema Talk dengan tema “Psikologi dalam Film, Cuan di Dunia Digital, dan Film bagi Anak Muda.”

Kegiatan ini digelar di Aula Lantai 4 GKB 4 Fakultas Psikologi UMM pada Jumat (14/11/2025), dan menghadirkan para pemain serta kru film horor terbaru berjudul ‘Riba.’

Film ‘Riba’ diangkat dari thread X populer berjudul “Getih Anak.” Ceritanya mengikuti sebuah keluarga yang terlilit hutang riba hingga mengalami tekanan psikologis hebat.

Dalam kondisi terdesak untuk segera melunasi hutang, mereka mencari berbagai jalan keluar, namun justru tersesat pada pilihan yang salah.

Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata sehingga unsur psikologi dan pesan moral terasa kuat.

Tantangan Besar

Produser ‘Riba,’ Titin Suryani, membagikan cerita proses panjang yang mereka lalui sebelum film akhirnya dibuat. Ia mengatakan bahwa naskah mengalami hingga 11 kali revisi sebelum dinyatakan siap.

Tantangan lain yang cukup besar adalah mencari pemeran yang tepat, proses yang memakan waktu sekitar enam bulan.

“Saya melakukan revisi berulang kali, dari revisi pertama sampai revisi kesebelas baru bisa disetujui. Tantangan lain ada pada pemilihan cast karena kami harus menemukan pemain yang benar-benar cocok dengan karakter masing-masing tokoh,” jelasnya.

Para pemain juga harus bekerja keras mendalami peran mereka. Mereka mempelajari ekspresi, gestur, hingga detail kecil yang menggambarkan tekanan mental yang dialami karakter.

Cinema Talk Film Riba Di Beber di UMM, Bongkar Cerita Kisah Nyata Horor Riba
Fanny Ghassani sebagai pemeran utama Film Riba. (Ist)

Salah satu pemeran utama, Fanny Ghassani, menjelaskan bahwa horor dalam ‘Riba’ bukan sekadar menampilkan sosok menakutkan.

“Jenis horornya lebih ke psikologis, jadi rasa takutnya banyak terjadi dalam pikiran karakter utama. Ini bisa jadi bahan kajian menarik untuk mahasiswa psikologi,” tuturnya.

Pesan Mendalam

Eksekutif Produser, Bedy Kunaedy, menambahkan bahwa ‘Riba’ membawa pesan yang cukup dalam.

“Film ini menyoroti masalah sosial seperti hutang, tekanan dalam keluarga, dan nilai moral soal berhati-hati dalam mengambil keputusan. Itulah yang membuat ‘Riba’ berbeda dari film horor pada umumnya,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa UMM menjadi lokasi yang tepat untuk roadshow karena temanya sejalan dengan dunia psikologi.

Secara musikal, film ini diperkuat dengan musik orkestra dan lagu berjudul “Penyesalan” yang dibuat khusus untuk memperdalam emosi penonton.

‘Riba’ dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025. Tim produksi juga menargetkan film ini bisa masuk ke platform OTT seperti Netflix serta menembus pasar Malaysia.

Melalui film ini, para pembuat berharap masyarakat lebih berhati-hati saat berada dalam tekanan.

Keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang bisa membawa masalah baru meski awalnya terlihat sebagai jalan keluar. (Djoko W)