Modal Rp35 Miliar Disuntikkan, BPR Tugu Artha Siap Kuatkan UMKM Malang

Malangpariwara.com – BPR Tugu Artha mulai mematangkan rencana optimalisasi penyertaan modal sebesar Rp35 miliar yang dialokasikan dalam rentang lima tahun.

Penambahan modal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Malang untuk memperkuat pembiayaan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Direktur Kepatuhan BPR Tugu Artha, Lukman Nulhakim, menjelaskan skema penyertaan modal tersebut bersifat fleksibel.

Angka 35 miliar rupiah tidak harus dibagi rata per tahun. Penyalurannya disesuaikan dengan kemampuan fiskal Pemkot Malang.

“Jadi selama 5 tahun itu bagaimana nanti dianggarkan entah tahun pertama Rp 10 miliar, tahun kedua Rp 5 miliar, tahun ketiga tidak dianggarkan. Jelasnya dalam Perda itu dalam waktu 5 tahun,” jelas Lukman, Jumat (14/11/2025).

Ia menegaskan, penyertaan modal tidak wajib habis dalam lima tahun. Jika realisasi tidak mencapai angka yang ditetapkan, maka akan dibahas kembali melalui Perda baru.

Penambahan Modal

BPR Tugu Artha, sebelumnya tercatat memiliki modal enam miliar rupiah sesuai ketentuan OJK. Kini modalnya telah mencapai lima belas miliar rupiah.

Lukman menyebut tambahan modal yang lebih besar membuka peluang ekspansi layanan di seluruh wilayah RT dan RW.

“Penyertaan modal ini fleksibel, kita cadangkan untuk ekspansi seluruh RT RW yang ada. Kami berharap juga P3K juga bisa masuk ke Tugu Artha,” ungkapnya.

Penyertaan modal Rp35 miliar akan mulai dianggarkan pada 2027 karena alokasi tahun 2026 sudah berjalan.

Lukman berharap, kondisi fiskal 2027 memungkinkan BPR Tugu Artha melakukan ekspansi lebih agresif.

Ia menekankan, BPR Tugu Artha harus hadir sebagai Bank Arek Malang. Tujuannya memberdayakan UMKM, ASN, dan masyarakat.

Ia mencontohkan, aktivitas ekonomi di Pasar Klojen yang terus tumbuh dan perlu dukungan pembiayaan.

Mengenai regulasi, ia menyebut kebijakan BPR Tugu Artha berjalan mengikuti arah Pemkot Malang.

Termasuk program Ojir yang menawarkan bunga 0,75 persen per bulan untuk UMKM dengan plafon kredit maksimal lima puluh juta rupiah.

Sosialisasi terus dilakukan di berbagai wilayah Kota Malang. Meski begitu, Lukman mengakui bahwa sebagian masyarakat belum mengenal Tugu Artha.

Mahasiswa disebut lebih familiar karena sering bertemu Tugu Artha dalam berbagai kegiatan.

“Kami ada sosial media sendiri dan edukasi tiap bulannya, kami juga membuka magang untuk mahasiswa agar lebih mengenal kami di kampus-kampus,” pungkas Lukman. (Djoko W)