Universitas Brawijaya Luncurkan Program Transformasi Ekowisata Desa Ngrayudan Kabupaten Ngawi

Malangpariwara.com – Tim pengabdi Universitas Brawijaya (UB) meluncurkan program Doktor Mengabdi untuk mendorong transformasi ekowisata di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.

Program yang diketuai Dr. Taufiq Ismail dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini bertujuan memperkuat kapasitas pengelolaan destinasi wisata. Upaya tersebut dilakukan melalui formulasi model bisnis dan integrasi tata kelola pemasaran yang berkelanjutan.

Desa Ngrayudan memiliki potensi wisata yang luar biasa. Potensi tersebut mencakup Situs Mosinan Kijang, Sanggar Tari Budaya Ngrayudan, Sendang Keputren, Air Terjun Teleng, hingga River Tubing Kali Cuntang. Namun, pengelolaan wisata di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan. Yang utama ialah dalam hal kapasitas manajerial, pemasaran digital, dan sistem informasi wisata.

“Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan pengelola wisata, khususnya BUMDes dan Pokdarwis Desa Ngrayudan, dalam meningkatkan kompetensi manajerial dan digitalisasi layanan wisata,” ungkap Dr. Taufiq Ismail.

Rangkaian Program Pemberdayaan

Program pengabdian ini mencakup serangkaian aktivitas pelatihan intensif bagi pengelola wisata. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan penyusunan model bisnis, pencatatan dan pengelolaan keuangan, penyusunan target dan rencana strategis, serta pemasaran berbasis media sosial dan digital. Selain itu, tim pengabdi juga akan mendampingi penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pelayanan wisata untuk meningkatkan standar layanan.

Salah satu luaran utama program ini adalah pengembangan sistem informasi wisata berbasis website yang mengintegrasikan seluruh objek wisata di Desa Ngrayudan. Platform digital ini akan memudahkan wisatawan dalam merencanakan kunjungan dan mengakses informasi lengkap tentang destinasi wisata yang tersedia.

“Kami juga akan membantu pengelola dalam rebranding identitas visual, termasuk pembuatan logo ikonik, company profile, serta paket penawaran wisata yang menarik,” tambah Dr. Taufiq Ismail.

Keterlibatan Mahasiswa dan Dampak Akademik

Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas di UB, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, dan Fakultas Pertanian. Mahasiswa akan terlibat langsung dalam pendampingan pembuatan SOP, pengembangan website, pembuatan logo dan profil bisnis, serta penyusunan katalog wisata.

“Keterlibatan mahasiswa dalam program ini memberikan pengalaman belajar di luar kampus yang sangat berharga, sekaligus mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Brawijaya,” jelas Ari Irawan, SE., MM., anggota tim pengabdi dari Fakultas Ilmu Administrasi.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Dengan populasi 4.052 jiwa dan angka pengangguran mencapai 20%, program ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja di sektor pariwisata dan industri kreatif terkait. Pengembangan ekowisata berbasis komunitas ini juga akan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Menurut Suwarno, Kepala Desa sekaligus Ketua Pokdarwis Ngrayudan, program ini sangat tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan desa. “Kami sangat antusias dengan program ini. Selama ini pengelolaan wisata masih menggunakan metode konvensional, sehingga promosi dan operasional belum optimal. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari UB, kami berharap dapat meningkatkan kualitas layanan dan daya saing destinasi wisata kami,” ujarnya.

Sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan desa wisata yang inovatif dan berkelanjutan. Model ini juga dapat direplikasi di berbagai daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan potensi pariwisatanya.