Gelar Reses Jelang Akhir Tahun, Anggota DPRD Kota Malang Muhammad Anas Muttaqin Bahas PBG Pondok Pesantren

Malangpariwara.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Muhammad Anas Muttaqin kembali melakukan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat pada Jumat (15/11/2025).

Reses yang digelar di Kebonsari tersebut dihadiri oleh ratusan undangan. Adapun pesertanya berasal dari berbagai elemen dan kalangan pondok pesantren hingga warga NU Sukun.

Dalam kesempatan tersebut, Anas Muttaqin yang juga Ketua Komisi C DPRD Kota Malang ini menyoroti Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Utamanya terkait bangunan pondok pesantren.

Menurutnya, perlu ada langkah konkret dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui dinas terkait untuk memastikan keamanan dan kelayakan bangunan pesantren.

“Kami meminta Pemkot Malang melalui dinas terkait untuk melakukan upaya mitigasi, dengan cara verifikasi lapangan dan pendataan terhadap kondisi eksisting bangunan pesantren di Kota Malang. Langkah ini penting agar bisa diketahui mana yang berpotensi mengalami kerusakan atau membutuhkan perbaikan,” terang Anas.

Selain itu, aleg FOKB Dapil Sukun itu juga mendorong Pemkot Malang untuk memberikan pendampingan teknis dalam proses pengurusan PBG dan pembangunan pondok pesantren, agar sesuai dengan standar konstruksi yang aman dan layak.

“Kami juga berharap Pemkot dapat mempermudah proses perizinan bangunan gedung yang digunakan untuk kepentingan sosial dan pendidikan, seperti pesantren. Termasuk pembebasan retribusi karena peruntukannya bersifat pendidikan sosial keagamaan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Anas meminta agar pemerintah kota memberikan perhatian lebih kepada pesantren melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Pesantren di Kota Malang.

Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan pendidikan moral generasi muda, sehingga dukungan pemerintah daerah menjadi hal penting.

“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga benteng moral masyarakat. Sudah selayaknya pemerintah hadir memberi perhatian dan dukungan konkret,” Tandasnya. (Djoko W)