FEB UB Dorong Kewirausahaan Siswa Lewat Pelatihan Rajut dan Literasi Digital di SMA Hasanuddin NU Malang

Malangpariwara.com – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) sukses melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat.

Program ini bertajuk “Menumbuhkan Mindset Wirausaha Muda melalui Pelatihan Rajut, Social Control Interaction, dan Literasi Digital” yang berlangsung di SMA Hasanuddin NU Malang.

Pengabdian ini dipimpin Dr. Taufiq Ismail, S.S., S.E., M.M., Ph.D., bersama mahasiswa FEB UB.

Hal ini menjadi program sekaligus respon atas rendahnya jumlah wirausahawan di Indonesia yang masih berada di bawah 5% dari total penduduk. Jauh dari standar negara maju yang mencapai 14%.

Program ini dirancang untuk membekali siswa SMA dengan keterampilan praktis dan pola pikir kewirausahaan yang adaptif terhadap tantangan era digital.

Ada dua hal yang menjadi pilar utama. Pertama, edukasi kewirausahaan lewat pelatihan keterampilan rajut.

Tujuannya, membangun kemandirian ekonomi siswa dengan menciptakan produk kreatif bernilai jual, seperti tas, dompet, dan aksesoris.

Pelatihan ini melibatkan pelaku usaha rajut profesional yang memberikan materi dan praktik langsung kepada peserta.

Kedua, pengayaan kompetensi digital yang mencakup pelatihan Social Control Interaction dan literasi digital.

Sesi ini memberi insight nagi para siswa untuk membangun interaksi sosial profesional, jejaring bisnis, serta etika komunikasi di dunia digital.

Sementara literasi digital membekali siswa dengan kemampuan pemasaran melalui media sosial, pengelolaan toko online, hingga keamanan siber dalam bertransaksi.

Capaian Signifikan

Dijelaskan, hingga periode pertengahan pelaksanaan, program telah mencapai 50% dari target dengan capaian yang signifikan.

Tim telah melakukan penjajakan dengan mitra sekolah, menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) internal, serta melaksanakan pelatihan rajut dan pendampingan kewirausahaan.

Antusiasme siswa pun terlihat dari kesungguhan mereka mengikuti pelatihan. Bahkan, beberapa siswa sudah mampu menghasilkan produk rajut sederhana seperti gantungan kunci dan tas kecil.

Tak hanya itu, kesadaran kewirausahaan juga mulai tumbuh melalui pendampingan yang menekankan pentingnya reputasi bisnis dan komunikasi dengan pelanggan.

Program ini sejalan dengan bidang unggulan strategis UB dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi.

Sekaligus mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) UB, khususnya IKU 3 tentang pengalaman di luar kampus.

IKU 4 tentang praktik berbasis pengalaman dan IKU 5 tentang hasil kerja dosen yang dimanfaatkan masyarakat.

Program Lanjutan

Ke depan, pada tahap selanjutnya, program akan dilanjut dengan pelatihan Social Control Interaction dan literasi digital yang lebih mendalam.

Dr. Taufiq Ismail menekankan, program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis.

Tetapi juga membentuk karakter wirausahawan muda yang beretika, profesional, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Melalui pendekatan edukatif dan aplikatif, kami berharap siswa SMA Hasanuddin Nahdlatul Ulama dapat menjadi wirausahawan mandiri yang berkontribusi pada ekonomi kreatif lokal,” terangnya.

Program pengabdian ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan kewirausahaan berbasis keterampilan lokal yang dapat direplikasi di institusi pendidikan lainnya.

Juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan generasi muda. (Djoko W)