Malangpariwara.com – Kayutangan akan memiliki tempat parkir baru mulai awal tahun depan. Diharapkan pada tanggal 15 Desember 2025 pembangunan gedung parkir Kayutangan selesai sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Drs. R. Widjaja Saleh Putra mengatakan parkiran baru ini akan dioptimalkan untuk kendaraan roda 4. Sebab, ada penyesuaian APBD.
Dijelaskannya, sebenarnya jika ada 5 lantai maka dapat diperuntukkan bagi roda 2 dan roda 4. Akan tetapi kendaraan roda 4 dinilai akan membutuhkan ruang yang lebih luas.
Utamakan Roda Empat
“Maka nanti kalau sudah jadi, kita optimalkan di gedung parkir Kayutangan ini digunakan untuk roda 4 terlebih dahulu dengan 2 lantai,” terang Wijaya.
Untuk sementara ini, tempat parkir ini baru bisa menampung sekitar 45 sampai 50 kendaraan roda 4. Kendaraan roda dua akan dialihkan untuk parkir di jalan Mojopahit.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Muhammad Anas Muttaqin menjelaskan jika pembangunan gedung parkir sudah dianggarkan di tahun 2025.

Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari pembelian tanah yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Malang.
“Tahun ini sudah dianggarkan pembangunannya walaupun ada beberapa penyesuaian dengan DED awal. Tapi nanti pembangunan diharapkan bisa bertahap di tahun-tahun anggaran selanjutnya bisa sesuai dengan yang direncanakan di awal,” ujarnya saat meninjau meninjau progres pembangunan, Rabu (19/11/2025).
Penyesuaian, lanjut Anas, disebabkan adanya keterbatasan anggaran. Termasuk pemotongan dana dan lain sebagainya, sehingga APBD perlu penyesuaian.
“Memang secara konstruksi sudah kita desain sesuai DED awal yaitu 5 lantai. Tapi di tahun anggaran 2025 ini masih kita anggarkan untuk 2 lantai. Yang penting bisa dipakai dulu dan segera bisa digunakan untuk solusi parkir di Kayutangan,” ungkap Anas.
Anas menjelaskan, pembangunan parkir Kayutangan ini memang rencananya terkoneksi dengan parkir yang ada di Jalan Mojopahit.
Artinya, akan ada bagian skema yang di sini untuk kendaraan roda 4, kemudian yang di belakang untuk kendaraan roda 2.
“Harapannya bisa menyelesaikan masalah keterbatasan parkir di koridor Kayutangan. Sekaligus berpotensi menambah PAD lewat retribusi,” tegas Anas. (Djoko W/ADV)






