Tidak mudah Jadi Wartawan Kompeten Tidak Semua Lulus Ujian
Minggu, 19 September 2021
Malangpariwara.com –
Tuntutan Profesi Wartawan yang Berkompeten tak bisa dihindari. Makin banyaknya orang yang mengaku wartawan hanya bermodal kartu Pers namun tidak punya legalitas dari salah satu organisasi wartawan yang terverifikasi, memantik Ketua PWI Malang Raya untuk menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Sejak kemarin (18/9/21) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 33 dan 34 dibuka oleh Kapolresta Malang Kota.
Ahmad Basarah sosialisasi 4 pilar
Sebelumnya Pra UKW dibuka oleh Ahmad Basarah Wakil Ketua MPR- RI selain pembekalan UKW, juga sosialisasi 4 Pilar yang diikuti peserta UKW, Mahasiswa, dan Dosen Iki Budi Utomo jumlahnya 100 orang.
Tiga kelas Muda, Madya dan Utama peserta UKW ini menjalani ujian sejak Sabtu (18/9/21) kemarin, sampai Selasa (21/9) lusa di kampus IKIP Budi Utomo.
Cahyono, Ketua PWI Malang Raya mengabarkan, sebelum UKW angkatan 33 dan 34, ada 125 orang wartawan PWI Malang Raya yang sudah kompeten.
“Ini berasal dari angkatan 2013 dan 2017. Nanti akan ketambahan lagi jumlah tersebut dari angkatan 2021,” ujar Cahyono.
Cahyono Ketua PWI Malang Raya
Pada tahun 2013, ada 6 kelas UKW dengan rincian satu kelas berisi 7 orang. Jumlah peserta 42 wartawan, dan yang tidak lulus 4 orang peserta UKW utama dan muda.
Tahun 2017, ada 6 kelas dengan satu kelas berisi 7 orang, dan 2 orang tidak lulus dari UKW muda.
Kemudian di 2021 ini, ada 48 peserta dari gelombang 1 sebagai angkatan 33 dan 34.
“Ini merupakan upaya edukasi untuk jurnalis agar berkompeten. Kalau kita memang wartawan dan menerapkan Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers dalam pekerjaan harian kita, kita tidak akan takut UKW,” jelas Cahyono.
Menurutnya, UKW ini sudah menjadi regulasi dari Dewan Pers. Karena, misi lembaga pengawas wartawan tersebut yakni membuat semua wartawan Indonesia kompeten.
Joko Tetuko Asesor kelas Utama bersama Ketua PWI Jatim dan Kapolres Malang Kota
Joko Tetuko, asesor sekaligus perwakilan PWI pusat, mengatakan bahwa UKW di IKIP Budi Utomo 18-21 September ini adalah UKW ke-546 yang sudah terselenggara.
“Untuk di Jatim, ini UKW ke-33. Sehingga, total sekarang ada 1310 wartawan PWI di Jawa Timur yang sudah berkompeten,” pungkasnya.
Pengakuan Sigit wartawan online Momontum.com kelas Muda 2″ ujian UKW ini benar benar menguras pikiran dan mental. Tidak gampang menjadi wartawan Kompeten itu, mulai masuk ujian hingga akhir isinya tegang. Tapi hari ini saya benar benar plong bisa melewatinya meskipun belum tentu nanti lulus apa tidak,” tukasnya sambil menggaruk garuk kepalanya.
Kelas Madya
Beda lagi, Rahadi wartawan Online Seru.co.id, sempat panik karena ada gangguan tehnik karena perangkat kerjanya kena virus.
” Tapi Alhamdulillah akhirnya bisa selesai,” ujarnya sambil berucap mengeluh asam lambungnya naik karena tegang.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta M. Nor Muhlas, S.Pd, M.Si. sesi door stop
Beberapa rangkaian ujian wajib dilewati para peserta. Khusus untuk kelas muda ada sesi preskon dan teknik door stop merupakan sebuah teknik yang dilakukan untuk wawancara kepada narasumber kali ini sebagai Nara sumber Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta M. Nor Muhlas, S.Pd, M.Si.
Dari tiga kelas yang paling tegang adalah ketika sesi jejaring dimana setiap peserta ujian harus menyodorkan 20 cp narasumber dan secara acak, penguji menunjuk narasumber yang harus di hubungi.
Disini baru kelihatan bagaimana etika dan hubungan antara narasumber dengan wartawan tersebut. Bagaimana jadinya jika narasumber yang di hub tidak mau menjawab atau memberi informasi terkait keburukan wartawan tersebut ?pastinya tidak akan lulus.( Djoko Winahyu )