21 Agustus 2025

Beri Pendidikan Politik, Sutiaji Tekankan Pentingnya Peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Dalam Demokrasi

IMG20211111111043_resize_94_compress84

Foto: Walikota Malang, Sutiaji membuka pelatihan Pendidikan Politik yang di selenggarakan Bakesbangpol Kota Malang.(foto: Djoko W)

Kamis, 11 November 2021

Malangpariwara.com – Dinas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, kembali menggelar agenda Pendidikan politik, Etika Budaya Politik dan Peningkatan Demokrasi bagi kelompok masyarakat kota Malang tahun 2021 untuk yang kedua kalinya.

Tercatat, puluhan tokoh masyarakat dan tokoh agama menghadiri kegiatan yang berlangsung di kantor Bakesbangpol Kota Malang.

Hadir membuka kegiatan secara langsung Walikota Malang, Sutiaji.

Dalam sambutannya, orang nomor satu di kota Malang ini mengatakan, hingga saat ini tata demokrasi di Indonesia masih terus menerus berproses. Ketika masih proses inilah yang menentukan kualitas demokrasi itu, justru sesungguhnya adalah tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Sampai saat ini demokrasi kita masih terus menggelinding untuk menjadi negara yang kualitas demokrasinya semakin bagus,” ujarnya, Kamis (11/11/2021).

Menurut Sutiaji, demokrasi tidak dapat langsung berjalan bersamaan dengan kemakmuran. Karena semestinya kemakmuran diutamakan dulu baru demokrasi.

“Sebab kalau sudah makmur maka demokrasinya akan bagus. Tapi kalau belum makmur, demokrasinya akan bersifat demokrasi transaksional,” ucapnya.

Disaat demokrasi belum berjalan dengan baik, maka yang menjadi kontrol adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan filterisasi orang-orang yang transaksional.

“Maka negara ini sangat diuntungkan dengan keberadaan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Apalagi tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat difungsikan untuk membantu bagaimana kualitas demokrasi dan kualitas pemberdayaan masyarakat di Indonesia semakin bagus,” tuturnya.

Kepala Bakesbangpol, Kota Malang, Dra. Rinawati, MM(Foto: Djoko W)

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol, Kota Malang, Dra. Rinawati, MM., menyampaikan, bahwa dalam kegiatan tersebut ada 65 tokoh agama dan tokoh masyarakat yang diundang. Sebelumya, Bakesbangpol juga telah mengundang para kader partai yang ada di kecamatan dan kelurahan untuk mengikuti kegiatan serupa.

“Kalau hari ini yang kita undang adalah tokoh agama dan tokoh masyarakat. Berikutnya yang ketiga pada hari Selasa mendatang yang kita undang adalah pemilih pemula yaitu pelajar,” terangnya.

Menurut Rina, tujuan dari kegiatan pendidikan politik ini adalah agar kehidupan berdemokrasi bisa berjalan lebih baik lagi. Apalagi demokrasi itu diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
jadi rakyat betul-betul mempunyai penekanan dalam penyelenggaraan pemerintah karena kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat.

Suasana pendidikan Politik dengan Pemateri dari Ilmu Politik Universitas Brawijaya Fadillah Putra, MPAff,PhD Dosen Kebijakan Publik Fakultas Ilmu administrasi UB(Foto: Djoko W)

Rina berharap dengan adanya kegiatan ini, nantinya pada tahun 2024 dimana Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilu, masyarakat sudah bisa lebih bijak lagi dalam menentukan wakil-wakilnya.

“Jangan lagi masyarakat mau melakukan kampanye hitam atau menerima uang untuk memilih seseorang. Pilihlah wakil yang betul-betul memperjuangkan kepentingan masyarakat dan program-programnya nyata untuk memakmurkan masyarakat,” imbuhnya.

Sementara etika Politik menurut Rinawati, merupakan prinsip moral tentang baik-buruk dalam tingkah laku yang dibuat atau perilaku dalam berpolitik. Etika politik juga bisa diartikan sebagai kelola susila (kesusilaan), kelola sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan politik.(Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *