2 Juli 2025

Gus Ali Ahmad DPR-RI Kawal Bimtek Wirausaha IKM Malang Raya Dorong Naik Kelas

IMG20220321100225_resize_90_compress72

Foto : Suasana Bimtek wirausaha baru IKM di Kota Malang.(Djoko W)

Senin, 21 Maret 2022

Malangpariwara.com
Gandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin), anggota Komisi VII DPR RI, Ali Ahmad, SH., dengan memperhatikan prokes ketat semua wajib Swab, gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Baru IKM di Kota Malang yang dibuka hari ini, Senin(21/3/22) di Hotel Atria Malang.

Salah Peserta bimtek menjalani tes Swab bebas Covid 19 dan prokes(Djoko W)

Maksud tujuan Bimtek yakni memberikan bekal pengetahuan sesuai dengan Bimtek wirausaha usaha baru IKM yang telah dipilih.

Gus Ali Ahmad Anggota DPR- RI Komisi 7 dari FPKB terus mendorong munculnya wirausaha baru sekaligus mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk naik kelas.

Gus Ali Ahmad Anggota DPR-RI Komisi 7 secara simbolis menyerahkan kelengkapan Bimtek kepada peserta masing masing kelas pelatihan(Djoko W)

Salah satunya dengan menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Baru IKM di Kota Malang.

Disampaikan Gus Ali dalam sambutannya, saat ini pemerintah sedang konsentrasi penuh kepada peningkatan IKM yang berkualitas.

Peserta Bimtek mengikuti pembukaan.(Djoko W)

Tentunya hal ini harus ada sinergitas Kemenperin ke daerah yang akan dilanjutkan oleh Disperindag yang berada di bawah atau di daerah.

“Ini penting, karena kalau Kemenperin terus menerus di bawah tidak mungkin. Jadi kemenperin ini membuka program sinergitas dengan mitra komisi VII sebanyak-banyaknya. Setelah dibuka, difasilitasi, maka pemerintah daerah harus proaktif untuk menindak lanjutinya,” ujarnya usai membuka Bimtek Wirausaha Baru IKM di Kota Malang, Senin (21/3/2022).

Sebab jika UMKM di daerah itu kuat, maka produksi atau ekonominya akan menjadi kuat. Tapi kalau dibiarkan hanya begitu-begitu saja, ya pasti akan sulit.

“Karena itu kami sebagai anggota DPR RI memang ingin mempunyai suatu binaan IKM di daerah sampai IKM itu naik kelas. Karena kalau sudah naik kelas dan market place nya sudah masuk di digital, itu sangat luar biasa,” ucapnya.

Selain itu niat dari pelaku wirausaha baru atau IKM ini harus terus dimotivasi bagaimana caranya mereka terus bisa bergerak. Kadang ada kasus, IKM ini sudah bisa bikin batik, tapi kesulitan untuk pemasarannya. Karena itu pemerintah daerah harus ada etalase untuk membranding, menampakkan hasil-hasil dari IKM yang ada di Malang Raya.

“Harapannya akan ada pendampingan terus. Jadi setelah dari Kemenperin, kemudian akan kita sampaikan kepada Disperindag di kabupaten dan kota Malang,” tuturnya.

Tabel perizinan yang harus dipahami peserta Bintek(Djoko W)

Terkait perizinan dan pendanaan, lanjut Gus Ali, dirinya sudah bertemu dengan Disperindag Kota Malang, sehingga untuk urusan perizinan dan lain-lain InsyAllah nanti akan dipermudah.

Sedangkan untuk permodalan, nanti kalau taman-teman IKM ini sudah mempunyai ijin, sudah dilatih, sudah ada alatnya, ada orderannya, tapi kok tidak punya uang, maka akan dipinjami oleh BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kalau IKM itu dari 50-500 juta tidak ada jaminan. Yang penting ordernya bagus, produksinya bagus, dan pasarnya nanti saya berharap bisa menembus pasar digital,” tandasnya.

Direktur IKMA mesin, elektronika dan alat angkut Kemenperin, Ir. Dini Hanggandari, M.Si(Djoko W)

Sementara itu, Direktur IKMA mesin, elektronika dan alat angkut Kemenperin, Ir. Dini Hanggandari, M.Si, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek Wirausaha Baru IKM ini merupakan langkah awal, untuk memunculkan wirausaha baru dengan menambahkan skill SDM. Selanjutnya diharapkan, sebagai langkah awal mereka bisa mengurus pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai legalitas dari IKM tersebut.

“Berikutnya tentu kita masih ada program-program selanjutnya seperti e-Smart IKM. Tapi semua tergantung peserta dari Bimtek ini. apakah mau berhenti sampai disini saja, atau mau terus melanjutkan untuk berkreasi dan berinovasi berusaha menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan dari Bimtek ini,” ujarnya.

Selain itu, untuk IKM Kemenperin mempunyai program restrukturisasi. Misalnya IKM ini membeli mesin atau peralatan, itu bisa kami ganti biayanya.

“Kalau peralatan yang dibeli merupakan produk dalam negeri, kita bisa ganti biayanya sebesar 40 persen dari harga. Tapi kalau dia beli mesi peralatan impor, itu kita bisa ganti hanya 25 persen,” pungkasnya.

Sementara itu disebutkan, dalam kegiatan yang berlangsung hingga tanggl 24 Maret 2022 ini diikuti 240 orang peserta. Terbagi menjadi 12 kelompok Bimtek wirausaha usaha baru IKM yaitu Bimtek pengolahan Kopi, pastry, keripik buah, makanan frozen, Batik, kerajinan Bambu, Konveksi fashion, Keramik, perbengkelan roda dua, servis elektronika AC, servis HP dan perbengkelan las.

MUHAMAD SAILENDRA, ST, MM.Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang(Djoko Solo.)

Usai pembukaan semua peserta bimtek mengikuti pembekalan dari beberapa sumber diantaranya Nico Trino Prahoro.S.IP,M.AP pemateri Kewirausahaan; KUR oleh Mochammad Syarif Budiman dari Bank KC Malang dan Ponco perwakilan dari Pelayanan terpadu memaparkan mengenai bagaimana cara melakukan pengurusan perizinan PIRT, NIB dan seputar regulasi yang saat ini telah berubah sistim pendaftarannya.(Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *