21 Agustus 2025

Wirausaha Baru IKM Malang Raya Ikuti Pelatihan Memasak “Frozen Food”

IMG20220323083334_resize_38_resize_77_compress78

Foto: Nampak kekompakan kelas Bimbingan teknis WUB IKM Malang Raya mengolah makanan Frozen makan bersama.(Djoko W)

Rabu, 23 Maret 2022

Malangpariwara.com
Lele, ikan tuna dan udang menjadi andalan bahan dasar para peserta Bimbingan teknis WUB IKM Malang Raya mengolah makanan Frozen.

Masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai makanan yang praktis, ekonomis, dan mudah dalam penyajiannya.

Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan produk pangan ready to serve Ready to serve food merupakan makanan yang telah dimasak dan disimpan dengan menggunakan pengawet ataupun dengan berbagai metode penyimpanan, contohnya produk makanan olahan beku merupakan produk makanan yang telah dikemas dan disimpan beku, sehingga siap untuk dimasak dan dikonsumsi pada waktu tertentu.

Peserta pelatihan menunjukkan hasil olahannya sebelum di kukus(Djoko W)

Keterampilan memasak memiliki peluang dan potensi ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat khususnya masyarakat kecil di perkotaan dan pedesaan.

Minat yang tinggi masyarakat Indonesia terhadap makanan dapat menjadi prospek ekonomi yang menjanjikan oleh pelaku usaha yang kreatif.

Pelatihan Memasak Bimtek Wirausaha Baru IKM Malang Raya yang digelar Gus Ali Ahmad SH, Anggota DPR-RI Komisi 7 gandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan pembekalan kepada peserta pelatihan untuk membuat masakan yang mudah dibuat dan memiliki daya saing di pasaran.

Melalui pelatihan teori dan praktek langsung Mulai dari pemilihan bahan dasar, pengenalan teknik dasar menu, juga diajarkan untuk menghitung estimasi biaya produksi pada setiap resep masakan.

Instruktur makanan frozen Wiwik dan Noviana.(Djoko W)

Hari kedua Bimtek Kelas Frozen yang di latih dua instruktur Wiwik bersama Noviana membuat makanan olahan berbahan dasar seafood.

“Melalui program memasak ini, berharap dapat mencetak wirausahawan baru di bidang kuliner dan ikut menciptakan lapangan kerja,” ucap Wiwik Instruktur Makanan Frozen berdampingan dengan Noviana.

“Kemarin kita menggunakan bahan dasar 15 kilo ikan lele untuk bikin bakso ikan lele dan juga kaki naga ikan lele. Untuk hari ini kita menggunakan bahan dasar ikan tuna dan udang, untuk membuat dimsum perpaduan udang dan ikan tuna serta otak otak ikan tuna,”imbuhnya.

Hasil olahan berbahan dasar ikan lele(Djoko W)

Ternyata ikan lele bisa dimanfaatkan semuanya. Tidak saja dagingnya , hasil sampingnya yakni kulit dimanfaatkan menjadi kripik kulit ikan lele sedangkan tulangnya dimanfaatkan menjadi kecap hidrolisis.

“Kita berharap dari pelatihan olah makanan Frozen ini menjadi bekal ibu ibu untuk membuka usaha baru apalagi ini jelang puasa. Nanti kita ajarkan bagaimana marketnya,” timpal Noviana.

Wiwik, Staf pengajar dari SMK Negeri 1 Temanggung jurusan agroindustri atau Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) ini berharap ibu ibu bisa mempraktekkan minimal untuk keluarga dirumah.

“Sebisanya, ini akan menjadi peluang usaha baru yang akan mendatangkan hasil maksimal sesuai dengan kemampuan masing masing. Saya lihat semua peserta Bimtek khususnya kelas makanan Frozen ini semangatnya luar biasa dan kompak,” tukas Wiwik yang diamini Noviana.

Peserta Bimtek serius mengikuti instruktur memberi pelajaran bagaimana mengikuti ikan lele serta membuat filet(Djoko W)

Tanggapan dari peserta, ilmu yang telah mereka serap sangat bermanfaat dan akan dijadikan modal keahlian untuk membuka usaha baru untuk tambahan penghasilan keluarga.

Foto bareng bersama instruktur sambil menunjukkan hasil produksi olahan makanan frozen (Djoko Winahyu)

Setiap peserta nantinya, pulang mengantongi pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai legalitas dari IKM dan akan di siapkan panitia.
(Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *