13 Juli 2025

3 Mahasiswa ITN Malang Sabet Medali Emas Nasional Lomba Tender Rancang Bangun

IMG-20220511-WA0046

Foto: Tiga Mahasiswa ITN Malang yang tergabung dalam Tim Spectra Doa Dosen sabet juara ajang National Tender Competition, Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 2022.( Ist)

Rabu, 11 Mei 2022

Malangpariwara.com
Kembali nama ITN Malang harum menambah pundi pundi prestasi tingkat Nasional.

Sabtu 30 April 2022
Tim mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) raih prestasi di ajang National Tender Competition, Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 2022.

Tiga mahasiswa Mereka meraih Juara 1 dari 46 tim peserta se-Indonesia.

Mahasiswa ini tergabung dalam Tim Spectra Doa Dosen. Mereka adalah Yuda Arya Pangestu, Leonardo Wijaya dan Renaldy Priya Hutama.

Tim Spectra Doa Dosen ITN Malang mampu unggul dan tampil sebagai juara 1. Mereka mengalahkan Gold Digger (ITS) yang menempati posisi kedua, dan Haka 62 (ITS) yang menempati posisi ketiga.

Leonardo Wijaya, perwakilan tim Spectra Doa Dosen ITN Malang mengatakan, dalam lomba ini, mengusung tema Innovative Solution to Achieve Optional Use of Eco Friendly Development yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Udayana Bali.

Tim finalis bertarung dengan kompetitif dan secara luring hadir di kampus Udayana Bali, Sabtu 30 April 2022.

Pada tahap final, diambil 5 tim terbaik, diantaranya Haka 62 (ITS), Boy Civilian (UNR Bali), Spectra Doa Dosen (ITN Malang), Delta Sipondra (Polines) dan Gold Digger (ITS).

Leonardo Wijaya, perwakilan tim Spectra Doa Dosen ITN Malang mengungkap, bahwa pihaknya mengambil nama tim ini karena yakin bimbingan dosen sangat penting sehingga dapat mengantarkan kepada titik kesuksesan.

“Tender kali ini kita bangun gedung 3 lantai seluas 1075 meter dengan nilai pagu 7,8 miliar. Kami tawarkan 22 persen efisiensi dengan estimasi pengerjaan 6 bulan,” katanya saat jumpa pers di ruang humas ITN Malang, Rabu (11/5/2022).

“Kami menggunakan inovasi baru. Mungkin keunggulan tim kami itu. Berbasis aplikasi dan kami menawarkan pemeliharaan setelah pembangunan,” urainya.

Ide inovasi ini datang dari kelompok tim Spectra Doa Dosen ITN Malang. Mereka unggul karena dapat nilai plus dari dewan juri yang menilai bagus dari inovasi yang dibawa tidak hanya satu.

“Unggul karena juri bilang nilai plus inovasi yang tidak hanya satu dan kemungkinan diterapkan di lapangan cukup besar. Misal cara konvensional kita ganti dengan aplikasi,” terangnya.

Tim Spectra Doa Dosen ITN Malang mendapatkan medali, uang pembinaan Rp2 juta, sertifikat, fasilitas field trip, transportasi dan akomodasi.

Menutup jumpa pers ketiga mahasiswa berprestasi ini berharap kedepan nantinya bisa mempunyai pekerjaan sesuai dengan kompetensinya.( Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *