22 Agustus 2025

Dies Natalis ke 40 Politeknik Negeri Malang Tandatangani 105 MoU Termasuk dengan PWI Malang Raya

IMG20220523112239_resize_19_compress70

Foto: Foto bersama setelah menandatangani MoU (Djoko W)

Selasa, 24 Mei 2022

Malangpariwara.com
Dalam rangka mewujudkan Visi Polinema, “Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi yang Unggul dalam Persaingan Global, Polinema senantiasa berupaya meningkatkan mutu tata kelola dan layanan baik secara internal maupun eksternal.

Upaya meningkatkan mutu layanan eksternal dilakukan Polinema dengan berupaya menjalin kemitraan, link & match dengan pemerintah pusat dan daerah, berbagai institusi pendidikan dan berbagai industri baik di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo ST MT(Djoko W)

Hal ini disampaikan Direktur Politeknik Negeri Malang di acara pembukaan Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link Polinema IDUKA – Polinema 2022, Senin (23/5/22).

Untuk itu Politeknik Negeri Malang (Polinema), melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah pihak salah satunya dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya.

Walikota Malang bersama Direktur Politeknik Negeri Malang melakukan tandatangan MoU(Djoko W)

MoU tersebut sebagai bentuk penguatan kerja sama dan yang penandatanganan MoU ini dilakukan bersamaan dengan Acara Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link Polinema IDUKA – Polinema 2022, Senin (23/5/22) kemarin.

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo ST MT, mengatakan bahwa Acara Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link Polinema IDUKA – Polinema 2022 sebagai bentuk responsif Polinema atas perubahan teknologi dan globalisasi saat ini.

“Kami di Polinema menggunakan pendekatan hardskill dan soft skill. Implementasi nya sendiri kita lakukan dalam delapan kegiatan MBKM, seperti magang, KKN mahasiswa dan entrepreneur yang bisa support tidak hanya sebagai job seeker tapi juga job maker,” tutur Supriatna.

Revolusi industri menuju 5.0 ini fokus pendidikan vokasi dan stakeholder harus saling terkait untuk merubah pendidikan disegala aspek, tidak hanya hardskill tapi juga skill karakter yang harus dimiliki lulusan Polinema.

“Kami terus melakukan kerjasama dan MoU dengan berbagai pihak. Dalam acara ini kami melakukan penandatangan MoU dengan 106 mitra kerja secara serentak baik itu MoU & Perjanjian Kerjasama dengan UMKM, Industri, Institusi Pendidikan Dalam dan Luar Negeri sebagai bentuk tindak lanjut kami kedepan,” imbuhnya.

Walikota Malang Drs H.Sutiaji (Djoko W)

Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan bahwa pendidikan vokasi bisa memberikan kekuatan yang lebih. Dimana, pendidikan itu dimulai dari tingkat bawah, maka dari itu, harus bisa menjawab persoalan pengangguran terbuka.

“Saat ini kami posisi pemerintah menjadi tangan kepanjangan pemerintah pusat, harapannya adalah bagaimana memberikan kontribusi dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi,” jelas Wali Kota Sutiaji.

Tri dharma perguruan tinggi itu lanjutnya mengenai pengajaran, pendidikan dan penelitian. Orientasinya, yakni adalah penelitian, karena scientific approach, diajarkan melalui teori-teori pedagogik.

Jika ilmu ditumpuk dalam sebuah hasil penelitian saja, menurutnya itu hanya menjadi perpustakaan saja, dan tidak mampu melandingkan itu dengan kebutuhan dasar.

“Harapannya anak-anak yang keluar dari sini, pasar bisa menangkap. Saat ini juga sudah waktunya kita munculkan enterpreneur hebat. Malang ini adalah gudangnya teman-teman startup juragan-juragan sudah banyak, dan ini yang menjadi komitmen kita semua,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap dengan kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Polinema, dengan Pemkot Malang bisa menghasilkan output yang bagus. Dimana pemkot bisa memadahi untuk melakukan pengabdian masyarakat.

“Kerja sama Polinema dengan Pemkot Malang ini, sudah melalui pengabdian masyarakatnya. Selain itu, Pemkot juga akan membantu anak-anak yang PKL, karena laboratnya itu di masyarakat. Sehingga, hasil dan produk atau output dari perguruan tinggi langsung bisa diterima oleh masyarakat,”tukasnya.

Direktur Polinema bersama Ketua PWI Malang Raya Ir. Cahyono usai menandatangani MoU(Djoko W)

Ditempat yang sama Ketua PWI Malang Raya Cahyono menyambut baik kerjasama yang dilakukan antara Polinema dengan PWI Malang Raya.

“Ini merupakan langkah positif baik bagi PWI maupun Polinema, untuk saling bersinergi,”tutur Cahyono.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi) terus mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi (PT) untuk menerapkan kurikulum Merdeka model Project Based Learning (PBL).

Dirjen Vokasi Wikan Sakarinto ST MSc PhD saat memebeei keterangan kepada wartawan(Djoko W)

Hal ini disampaikan Dirjen Vokasi Wikan Sakarinto ST MSc PhD usai menghadiri Expo Produk Inovasi dan Penguatan Link and Match IDUKA Polinema 2022, di Graha Polinema, Senin (23/5/2022).

Disampaikan Wikan, kurikulum Merdeka model PBL ini lebih fleksibel, tidak kaku, kurikulum yang lebih link and match. Karena itu dari 14 ribu SMK se-Indonesia, 7 ribu SMK sudah mendaftar untuk mempraktikkan atau menerapkan kurikulum Merdeka pembelajaran PBL tahun ini. Dimana dari jumlah tersebut, 900 SMK sudah menerapkan kurikulum ini.

Sedangkan untuk Perguruan Tinggi diakui Wikan memang belum banyak yang menerapkan kurikulum ini.

“Jadi kalau SMK, kami dari pusat yang mengatur kurikulumnya. Sedangkan untuk kurikulum Perguruan Tinggi, yang memutuskan dari perguruan tinggi masing-masing,” terang Wikan.

Karena itu, yang bisa dilakukan Diksi saat ini adalah mendorong para direktur Politeknik, para Rektor atau mungkin Dekan sekolah vokasi se Indonesia agar mengimprove kurikulumnya lebih ke Project Based Learning (PBL). Karena Diksi meyakini cara belajar yang terbaik bagi anak-anak vokasi yaitu dengan mengerjakan project, cari project, bertemu konsumen, presentasi ke konsumen, dikomplain konsumen dimarahin konsumen, dipuji konsumen dapat project.

“Dapat project juga ada kontraknya. Katakanlah kontraknya 90 hari kerja, maka harus diselesaikan. Diselesaikannya pun juga dengan kualitas yang standar, efisiensi cost serta ketepatan waktu,” ucapnya. (Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *