Rise and Shine Kayoetangan Heritage’ Rekayasa Lalin

Minggu, 5 Juni 2022
Malangpariwara.com –
Kota Malang Bangkit Bersinar ditandai dengan
Peringatan HUT 108 Kota Malang, diperingati meriah.
Pemkot Malang menggelar Multi – event
perdana vakum selama Pandemi ini akhirnya digelar di wilayah Kayoetangan Heritage, sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang, Minggu (5/6/2022) bertajuk ‘Rise and Shine Kayoetangan Heritage’.
Bertepatan dengan event ini Dishub Kota Malang Bersama jajaran Polresya Malang Kota memberlakukan penutupan total selama kegiatan berlangsung.
Menurut Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Handi Priyanto, dalam gelaran tersebut untuk ruas Jalan Basuki Rahmat akan dilakukan beberapa rekayasa lalu lintas (lalin). Mulai perempatan Rajabali sampai Taman Chairil Anwar ditutup total. Baik saat persiapan pukul 00.00-05.59 dan saat gelaran acara pukul 12.00-24.00.
“Jam enam pagi tutup satu arah yang sisi barat, sedangkan yang sisi timur tetap dibuka. Jadi yang dari arah PLN ke Alun-Alun itu masih kita buka,” sebut Handi.
Disebutkannya, pukul 12.00-24.00, oleh pihaknya akan ditutup total, untuk pelaksanaan kegiatan dan pembersihan pasca kegiatan. Mulai perempatan Rajabali (Bank BCA) hingga Taman Chairil Anwar.

“Jam 12 baru kita tutup total untuk acara sampai malam. Masyarakat juga bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk menikmati event di sepanjang pedestrian Kayoetangan,” imbuhnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat, untuk yang tidak memiliki keperluan mendesak, agar tidak melalui jalanan pusat kota. Apabila hendak bepergian pun, dirinya meminta untuk mencari jalan-jalan alternatif.
“Tapi manakala memiliki keperluan mendesak, agar untuk menyesuaikan rekayasa lalu lintas yang kita lakukan. Masyarakat yang ingin menikmati untuk menonton event itu, silahkan hadir ke Kayoetangan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Jalan Basuki Rahmat akan kembali normal (diberlakukan dua arah, red) pada hari Senin. Adapun dalam gelaran ini, terdapat beberapa pertunjukan.

Sementara itu Walikota Malang Drs H Sutiaji saat berada di Kayoetangan menyampaikan bahwa Kota Malang harus Bangkit Bersinar. Perekonomian harus menggeliat bangkit, jangan sampai lama terpuruk seperti Pandemi kemarin.
“Kita ambil tema bangkit dan bersinar artinya kita memang sudah dua tahun tidak ada kegiatan. harapan kami ada banyak harapan yang kita bersama-sama kolaborasi, akselerasi maka Insyaallah akan dapat menggapai mimpi kita,” katanya.
Sutiaji mengutarakan bahwa Kota Malang memang harus bangkit, ekonomi harus bergerak dan kembalinya juga pada pemberdayaan masyarakat.
“Jujur kegiatan ini adalah kolaborasi dan inisiasi sepenuhnya adalah dari komunitas ketika menghadap ke saya,” sebut Sutiaji.

Event ini mengelar Parade 108 Flashmob Kayoetangan Heritage, persembahan Kota Malang bekerja sama dengan Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) dan MTC. Selanjutnya, Fashion on The Street, akan melibatkan sejumlah designer profesional.
Selain itu, dalam event ini juga menampilkan setidaknya ada seribu musisi Kota Malang. Mulai dari musisi drummer, bassist, gitaris, keyboardis, vokalis, mini orchestra, dan masih banyak lagi.
“Jadi idenya murni dari komunitas, kemudian kita bantu sedikit. Pengunjungnya tidak sesuai dengan apa yang menjadi prediksi kita. saya kira pengunjungnya tidak begitu banyak, tapi ternyata pengunjungnya luar biasa. Mulai pagi tadi sampai malam ini. Karena banyak gelaran pertunjukkan yang luar biasa.
“Jadi ini menunjukkan kebangkitan kita. Semoga nanti tidak hujan dan berjalan dengan lancar,” harapnya.

Pada kesempatan itu pula Sutiaji menyampaikan bahwa di Kayoetangan Heritage ini nantinya akan digelar Ivent rutin yang bisa dikunjungi para wisatawan dalam dan luar negeri.(Djoko Winahyu)