22 Agustus 2025

Hadirkan Mitra Kerjasama, JTM POLINEMA Gelar Workshop Kurikulum S-2 MTRTM

IMG-20220724-WA0029

Foto: Pengajar s2 MTRTM bersama nara sumber perusahaan.(humas)

Polinema, 23 Juli 2022

Malangpariwara.com
Guna menyelaraskan pendidikan, terutama mata kuliah di S-2 MTRM,
dengan industri dan dalam rangka memenuhi kebutuhan industri dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Jurusan Teknik Mesin (JTM) POLINEMA melaksanakan kegiatan Workshop Kurikulum S-2 Magister
Terapan Rekayasa Teknologi Manufaktur (MTRTM) pada Sabtu (23/7/2022).

Workshop, yang diikuti oleh seluruh pengajar S-2 MTRTM POLINEMA ini, mengundang mitra kerjasama POLINEMA, yaitu PT. INKA, PT Barata Gresik, PT Mikafa Surabaya dan PT Indal Steel Pipe.

Suasana Workshop Kurikulum S-2 MTRTM(humas)

Acara yang dibuka oleh Ketua Jurusan Teknik Mesin, Ir. Pipit Wahyu Nugroho, MT ini digelar di Gedung Pascasarjana dan Gedung Teknik Mesin Lantai 3, Jurusan Teknik Mesin (JTM) POLINEMA.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi 82 MTRTM, Prof. Ir. Syamsul Hadi, MT., PhD. menyampaikan, bahwa Program Studi ini tidak lepas dan terkait penuh dengan dunia industri.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan pendidikan, terutama mata kuliah di S-2 MTRM, dengan industri dan dalam rangka memenuhi kebutuhan industri dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat,” terangnya.

“Program Studi ini adalah Program Studi S-2 Terapan, yang masih membutuhkan
masukan dan sharing dari pihak industri untuk para dosen pengajar khususnya pengajar S-2, terutama untuk silabus dan kurikulumnya dengan dunia industri bisa disamakan,” imbuh Kajur Teknik Mesin.

Luar biasanya, narasumber workshop ini berasal dari empat perusahaan yang mewakili pengguna, diantaranya; Umar Muchtar, S.T., PT INKA (Persero); Doni Tri Prasetya, S.Psi., PT BARATA INDONESIA (Persero); dan Ir. Siens Harianto, M.MT., PT Indal Steel Pipe Gresik.

“Kami bisa melihat kebutuhan lapangan dengan cara (racer study alumni yang sudah bekerja di perusahaan atau pengguna alumni S-2 MTRTM. Prodi ini dibuka pada Januari 2020 dan sudah mempunyai empat belas orang doktor pengajar yang relevan di bidangnya‘ Alumni pertama ada empat orang yang saat ini sudah benugas di Jurusan Teknik Mesin Polinema,” jelas Kaprodl S-2 MTRTM.

Prof Syamsul berharap nantinya kurikulum yang sudah disepakati S 2 MTRTM dengan pihak industri dapat segera diimplementasikan dan bisa dijalankan di Program Studi 8-2 MTRTM.

Penyesuaian kurikulum dan pembelajaran di satuan pendidikan sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja. Dunia Usaha dan Pendidikan Tinggi harus cepat menanggapi dampak perubahan teknologi, sekaligus memperkuat kebijakan pembangunan SDM yang berkualitas.

Melihat kondisi tersebut program studi S2 MTRTM membutuhkan pengembangan kurikulum sehingga bisa memenuhi kebutuhan dunia industri. Dengan diskusi bersama bagi dunia industri dan dunia pendidikan sehingga dapat menyatukan tujuan, serta menyelaraskan kurikulum agar melahirkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja nasional maupun internasional.

Kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum kurikulum ini dilakukan untuk mengembangkan, menyelaraskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematik, prosedural dan efektif.

Masukan dari pihak industri pada kegiatan workshop kurikulum pada tanggal 23 Juli 2022 diantaranya adalah:
Kebutuhan dunia industri akan keterampilan merupakan hal penting yang harus dimiliki lulusan Politeknik.

Perkembangan industri yang terus terjadi harus diiringi dengan keselarasan kurikulum lembaga pendidikan, agar nantinya lulusan Politeknik memiliki kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri sehingga dapat langsung terserap oleh IDUKA.

“Sinergi kurikulum, mungkin selama ini sudah ditindaklanjuti dan diimplementasikan. Namun, pengembangan kurikulum dapat disesuaikan sehingga mendekati harapan industri dalam mencari tenaga kerja di masa depan Perlu dipertimbangkan apakah dengan susunan kurikulum yang cukup padat dan banyak, sehingga seberapa besar kompetensi yang dapat dikuasai oleh mahasiswa,” terangnya.

Roadmap program studi perlu ditinjau ulang sehingga tidak terlalu luas cakupannya. Bidang manufaktur memang sangat luas, mulai dari penyiapan bahan dan pemasaran.

‘Untuk itu kita perlu mengambil bagian sesuai dengan kemampuan sumberdaya yang ada. Jadi tidak semua bidang manufaktur harus dikuasai, menyesuaikan sumberdaya yang ada.
Kesesuaian antara teori dan pelaksanaan kerja di dunia industri yang masih ada gap sehingga perlu dilakukan penyesuaian,”tegasnya.

Adaptasi dalam dunia kerja Contohnya pada industri plastik, kebutuhan kemampuan yang andal dalam proses cetak plastik; pada industri logam dibutuhkan kemampuan untuk desain CNC Spot-Welding, proses pengecoran.

Posisi alumni S2-MTRTM cocok sebagai Manajer bila disertai dengan kemampuan quality control ISO 9001:2015 dan pengetahuan mengenai SNI harus ditekankan.

Laboratorium keahlian, pelaksanaan kunjungan industri, update perkembangan teknologi industri dengan mengikuti pameran dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemantapan ketrampilan dan kompetensi lulusan sehingga siap terjun ke dunia kerja.

Penguatan leadership dan tim work perlu dikuatkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Mahasiswa dapat mengembangkan skill 
mahasiswa sebagai seorang leader dan mempelajari nilai-nilai kepemimpinan berbasis entrepreneur.

Selain itu, juga belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin, memotivasi staff, menerapkan nilai-nilai, visi dan misi serta menunjukan perilaku yang etis.

Mengidentifikasi gaya kepemimpinan pribadi dan bagaimana mengelola perubahan, serta memfasilitasi pengembangan karyawan dan menangani konflik.

Di samping itu, tujuan lainnya adalah agar para mahasiswa memiliki keakraban satu sama lain, belajar bekerja sama dalam 1 teamwork, dan yang terpenting adalah agar mereka mengerti bagaimana menjalankan bisnis di dunia nyata itu perlu berbagai macam strategi.

Kemampuan leadership, problem solving, communication and negotiation skill inilah yang harus dimiliki oleh lulusan S2. Beberapa kemampuan yang harus ditekankan diantaranya adalah:
Desain CNC Spot Welding
Pengelasan dan Penyusutan
Digital manufaktur
Manajemen Resiko
Supply chain
Developing system otomasi industri
Jig and fixture kompleks
HHCP HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Point).

Perlunya kesesuaian pengambilan judul thesis dengan penyelesaian masalah atau inovasi yang bisa dimanfaatkan secara langsung dan memberikan nilai tambah kepada dunia industri.

Konsep green manufacturing dan halal certificate merupakan salah satu pengetahuan yang harus dipahami sehingga bisa menjadi nilai tambah untuk masuk ke dunia industri.

“PT Mikafa menawarkan salah satu robot yang bisa dimanfaatkan dalam reverse engineering sehingga bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Perlu diberikan mata kuliah pilihan, sehingga lulusan memiliki kompetensi yang spesifik sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan dan keahlian yang diharapkan.
PT Indal Steel Pipe bersedia untuk menjadi tempat penelitian baik untuk mahasiswa S2 (2 orang) D3 dan D4 (4 orang),” pungkasnya.(Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *