Pelajar SMPN 8 Malang Tewas Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Foto: Babinsa Kiduldalem Serda Gunawan dan Babinkamtibmas ikut mengusung jenasah Daffa di Jl.Aris Munandar gang Vlll /23 RT 05 RW 04 Kel.Kidul Dalem Klojen.(ist)
Minggu, 2 Oktober 2022
Malangpariwara.com –
Duka mendalam menyelimuti bumi Arema,
pasca pertandingan Arema FC saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dikabarkan ada 127 korban Aremania Meninggal dan ratusan Aremania masih harus menjalani perawatan di beberapa RS akibat insiden yang terjadi antara suporter dengan aparat keamanan.

Salah satu Korban Meninggal Aremania Junior Daffa F.W (15) Warga Jl.Aris Munandar Gang Vlll RT 05 RW 04 Kel.Kidul Dalem Kec. Klojen Kota Malang.
Korban yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 SMPN 8 Malang ini adalah putra pertama dari dua bersaudara pasangan Andik Wijaya (41) dan Novianti.
Diperoleh keterangan mengutip dari keterangan tetangga dekat korban Lusiasihkalam, korban biasa di Panggil Daffa ini Aremania sejati bukan Aremania TV. Setiap pertandingan Arema dia pasti berangkat nonton pertandingan bersama teman teman sebayanya.
” Ya seperti biasa siang itu Daffa berangkat berempat bersama temannya( Rangga, Zafik dan Hafid(Uping) menonton pertandingan lanjutan sepakbola Liga 1 BRI antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kab Malang,” Kata Lusi.
Menurut Zafik, sesampai di lapangan mereka berpencar. Saat terjadi kericuhan usai pertandingan dan polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, Zafik melihat terakhir Dava keluar duluan.
“Cerita Zafik diluar tidak ketemu Daffa. Zafik berusaha mencari kembali ke stadion ternyata ndak ketemu. Dan ketemunya setelah di cari ke RS Teja husada kondisi sudah meninggal dunia,” ujar Lusiasih kepada Malangpariwara.

Babinsa 0833 Kiduldalem Serda Gunawan yang saat itu ikut takziah dan mengantar ke Makam mengatakan, bahwa Jenasah Daffa sampai dirumah duka sekira pukul 03.00 Wb Minggu dini hari. di Jl.Aris Munandar gang Vlll /23 RT 05 RW 04 Kel.Kidul Dalem Klojen.

” Pukul 03.00 Wib jenasah sampai dirumah kemudian Pukul 07.15 Wib jenasah dimandikan/disucikan oleh pihak keluarga. Setelah di Sholati , dan antarkan ke peristirahatan terakhir di TPU Kotubedah,” terang Serda Gunawan.

Sementara itu, Bupati Malang, HM. Sanusi menyampaikan turut berbela sungkawa dan berduka cita atas meninggalnya korban jiwa Aremania pasca pertandingan Arema FC saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (1/10/2022) malam.
“Saya turut berbela sungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya, dan menyesalkan atas musibah ini. Mudah-mudahan musibah ini menjadi yang terakhir di persepakbolaan Indonesia,” ucapnya.

Ada 50 ambulans dikerahkan malam itu untuk mengangkut korban ke RS terdekat.
Sanusi, meminta kepada seluruh rumah sakit untuk menerima dan merawat korban tanpa melihat identitas dan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
“Yang dirawat saya minta untuk dirawat tanpa melihat identitas, karena sebagian ada yang tidak membawa identitas. Jadi saya perintahkan semua RS untuk merawat para korban dirawat dulu, semua biaya yang nanggung kabupaten Malang,” tegasnya
Sebagai informasi, korban yang meninggal di rumah sakit mayoritas dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.
Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak -injak karena panik akibat tembakan gas air mata.
Terlahir hari ini juga setelah mendapatkan instruksi dari Presiden Kapolri, Menko PMK, menpora turun ke Malang dalam kaitan tragedi kanjuruhan.( Djoko W)