22 Agustus 2025

Helen Priscella Korban Tragedi Kanjuruhan Akhirnya Meninggal Keluarga Minta Keadilan

IMG-20221012-WA0105

Caption : Hellen Priscella (20) Warga Dusun Banjar Patoman Desa Amadamon Kecamatan Dampit Kabupaten Malang meninggal dunia dalam korban tragedi kemanusiaan stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.(Yon)

Rabu, 12 Oktober 2022

Malangpariwara.com – Korban tragedi Stadion Kanjuruhan, kini bertambah menjadi 132 orang. Helen Priscella ( 21) warga dusun Banjarpatoman Desa Amadamon Kecamatan Dampit Kabupaten Malang akhirnya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia saat tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur. Usai tak sadarkan diri akibat luka pendarahan di dalam perutnya, akibat terinjak injak saat berebut keluar stadion akibat tembakan gas air mata aparat.

Jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka yang berada di area Pondok Pesantren PPAI Al Aziz di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Jenazah tiba di rumah duka dengan mobil ambulans sekitar pukul 17.15 WIB.

Korban diantar warga ke tempat peristirahatan terakhir(Yon)

Muhammad Said, Kakek korban, menceritakan, awalnya Helen dilaporkan merupakan salah satu korban luka-luka akibat tragedi Stadion Kanjuruhan.

Saat itu, Helen sempat dirawat di RS Cakra Husada Turen di Malang. Namun kemudian dibawa pulang ke rumah untuk menjalani pemulihan.

“Cucunya kerap mengeluhkan mual yang dirasa akibat kejadian tragedi 1 Oktober kelam di stadion Kanjuruhan tersebut, ” tegasnya.

Melihat kondisi itu, orang tua Helen lalu membawa anak pertamanya tersebut ke RSSA Malang untuk perawatan lanjutan pada Senin 3 Oktober 2022.

Di sana, baru diketahui apabila Helen mengalami pendarahan di bagian perutnya, dan diputuskan menjalani operasi.

Helen pun menjalani operasi pada Selasa 4 Oktober 2022 siang. Setelah operasi, Helen tidak sadarkan diri, bahkan saat dijenguk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu 5 Oktober 2022.

Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, Helen saat itu sempat berdesak-desakan saat hendak keluar dari Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam lalu. Akibatnya, tangan kiri Helen tergencet oleh besi yang berada di pintu keluar stadion. Dan terinjak injak saat hendak keluar dari stadion.

“Pihak keluarga menyerahkan kasus tragedi kemanusiaan ini kepada proses hukum yang sedang berlangsung, hingga semuanya bisa terusut tuntas, ” pungkasnya.

Agustinus Tedja, Ketua Umum Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur/ Monitoring Disaster Impact
mengatakan, pihaknya meminta pemerintah untuk membuat terang dalam kasus ini.

Peristiwa stadion Kanjuruhan adalah peristiwa kemanusiaan dan masuk pelanggaran HAM berat ada ratusan manusia meregang nyawa karena tembakan gas air mata.

” Seharusnya proses hukum jangan hanya anggota kelas bawah tapi penegakan juga untuk para pamen dan pati, karena banyak dilibatkan dalam peristiwa tersebut, “pungkasnya. (Yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *