22 Agustus 2025

Parah !!! Ini Akibat Gas Air Mata Tragedi Kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Mengalami Pendarahan Mata dan Sesak Nafas

IMG-20221012-WA0163

Foto:Caption : Wajah Christina Yessy shilviana daniel,(23) warga Jalan Tugusari RT 02 - RW 002 Desa Bumirejo Kecamatan Dampit Kabupaten Malang dengan kondisi kelopak mata masih merah dan sesak nafas.(Djoko W)

Kamis, 13 Oktober 2022

Malangpariwara.com – Gas air mata yang ditembakkan ke tribun selatan membawa luka penglihatan dan sesak Nafas bagi para korban yang saat ini masih hidup dengan kondisi memprihatinkan.

Christina Yessy shilviana daniel,(23) warga Jalan Tugusari RT 02 – RW 002 Desa Bumirejo Kecamatan Dampit Kabupaten Malang mengaku, matanya masih mengalami pedih, memerah dan kondisi tubuh pusing dan muntah.

Perempuan yang bekerja sebagai Baby Sitter di Jalan Dieng Kota Malang menonton sepak bola bersama dua rekanya asal desa Bumirejo Dampit.

” Saya biasa beli tiket di toko Sedayu Turen Mas, karena partainya Big Match apalagi sekalian buat hiburan. berangkat dari rumah pukul 19.00 , dak tahunya kayak gini, jadi trauma lihat sepak bola, ” ungkapnya.

Pihaknya mengaku, saat terjadi peristiwa mengerikan itu, posisinya di pintu 13 begitu ada gas air mata, dirinya langsung pingsan tidak tahu dibantu siapa, di tolong rekan rekan arema yang lain dan diberi air serta akhirnya bisa sadar.

” Saat ini yang dirasakan akibat gas air mata, penglihatan saya buram , kadang perih , mual dan sesak nafas, ” tegasnya.

Pihaknya, meminta pihak terkait dalam hal ini agar semua warga Malang bersatu mengawal persoalan ini karena peristiwa ini sudah merenggut 132 nyawa manusia.

Faizha zukhruf (20) warga RT 11 RW 03 dusun Mbendo Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji(Yon)

Hal senada juga disampaikan Faizha zukhruf (20) warga RT 11 RW 03 dusun Mbendo Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji menambahkan, saat peristiwa terjadi dirinya di pintu 13 bersama dua rekanya menyaksikan laga Arema melawan Persebaya.

Saat peristiwa terjadi dirinya sudah pingsan ditolong rekan Arema yang lain tahu tahu sudah ada diluar pintu 13.

” Saya tidak tahu siapa yang menolong kondisi pingsan dan sudah diluar pintu dengan HP dan tas saya juga hilang dak tahu, ” ungkapnya.

Pulang dari Stadion Kanjuruhan sekitar pukul 12.00 malam dibawa ke Puskesmas Pakisaji selama dua hari dapat pertolongan dengan kondisi mata sebelah kanan merah dan wajah seperti hitam dan bengkak.

Dirinya sudah bisa pulang setelah lima
hari di RS Wava Husada dengan kondisi mata sebelah kanan merah, mual, muntah dan perih , dimana sampai saat ini belum ada bantuan sama sekali .

Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg WijanWijanto Wijoyo, M. Mkes mengatakan, pemerintah Kabupaten Malang dalam Hal Ini telah mengeluarkan surat edaran nomor 440/../35.07.103/2022 tentang himbauan rujukan periksa mata.

Beberapa rumah sakit rujukan yang direkomendasikan oleh Pemkab Malang melalui dinas Kesehatan ada RSUD Kanjuruhan, RSUD Lawang, Klinik Eye Center (KECE) Kepanjen, Klinik Eyes Center Kendedes Singosari dan Malang Eye Center.

Para korban bisa memeriksakan penglihatannya dengan membawa persyaratan foto kopi KTP dan KK serta surat keterangan domisili dari desa dan semuanya diberikan gratis oleh pemerintah Kabupaten Malang.(Yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *