22 Agustus 2025

Tiga Teman Tewas Di Kanjuruhan, Aremania Probolinggo Tak berani Pulang Depresi Berat

IMG-20221013-WA0070

Caption : Rusdi Aremania Probolinggo yang mengalami trauma berat setelah tiga rekanya meninggal dunia di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.( Yon/ Djok.)

Kamis, 13 Oktober 2022

Malangpariwara.com – Peristiwa tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan menyisakan luka yang mendalam bagi Arema,demikian juga yang dialami seorang Aremania asal Probolinggo tak mau pulang ke rumah dan menetap di Stadion Kanjuruhan, Rabu (13/10/2022) karena mengalami trauma berat setelah tiga rekanya meninggal dunia akibat tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Korban bernama Rusdi (17), warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Identitas itu diketahui pihak UPT Stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi. Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijasah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo.

Rusdi enggan pulang ke rumah sejak Minggu (2/10/2022) setelah kejadian tragedi kemanusiaan yang menelan 132 manusia meninggal dunia.

Menurut Bu Tin (59), penjual kopi di area Stadion Kanjuruhan menceritakan, korban ini menonton sepakbola dengan 3 orang temannya.

“Sama saya korban ini ngomong, datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki laki, meninggal semua. Tinggal dia sendiri,” tuturnya.

Caption: Rusdi warga Probolinggo berbaju hitam yang mengalami trauma berat, karena tiga rekanya meninggal dunia dalam tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan.(Yon)

“Kalau mau buang air besar ke sini mas. Saya tanya, pulang lah nak. Tiga temanmu sudah tiada. Tapi jawabnya nggak mau pulang, masih merasa ia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu,” ujar Bu Tin.

Bu Tin menerangkan,dia bersikukuh menunggu temannya. Kalau ngopi disini saya gratiskan juga gak mau. Alasannya kalau pulang katanya takut sama kakaknya.

Selama 11 hari di Stadion, Rusdi ini selalu berkeliling. Berjalan dengan tatapan kosong. Terkadang Rusdi tidur di depan pintu utama stadion. Dan patung kepala singa tegar.

Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro bersama Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono menjelaskan, pihaknya ditugaskan ke Stadion mencari keberadaan Rusdi untuk memberikan pendampingan langsung.

Anak ini sudah hampir dua Minggu di Stadion. Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya. Yang tiga orang itu meninggal dunia semua. Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut.

Lukito akan meminta bantuan dari pihak RSJ Lawang untuk membantu mengkondisikan Rusdi yang mulai membahayakan tim medis ketika akan di lakukan evakuasi dan pendampingan.(Yon/Djok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *