Kopi Lonceng Kampung Heritage KajoeTangan Sambut Semangat Kebangkitan Pasca Pandemi


Minggu, 25 Desember 2022
Malangpariwara.com –
Semangat kebangkitan kawasan Kampung Heritage Kajoe Tangan
Malang semakin bergelora. UMKM Kampung Kajoe Tangan Heritage mulai berbenah untuk membangkitkan sektor wisata di Kampung Tematik Kota Malang ini.

Kampung Kajoe Tangan Heritage, menyajikan suasana yang menarik dengan adanya bangunan klasik. Penataan yang dilakukan Pemkot Malang (Pemerintah Kota Malang) memberikan daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.
“Saya lebih tertarik dengan bangunan kuno khas Belanda, penataan lampu dan pendestrian Kampung Kajoe Tangan Heritage sangat bagus untuk dijadikan spot foto,” kata Ayu Puspita Sari , salah satu pengunjung, Sabtu (24/12/2022).
Pandemi Covid-19 sempat menghentikan roda perekonomian Kampung Kajoe Tangan Heritage.
Setelah pandemi berakhir, Kampung Kajoe Heritage kembali dibuka di tahun 2022. Mulai Mei 2022, kawasan Kampung Kajoe Tangan Heritage perlahan melakukan perbaikan dan sosialisasi pagi penduduk Desa Kajoe Tangan yang terdaftar di paguyuban desa wisata.
Mila Kurniawati, Ketua Pokdarwis Kajoe Tangan Heritage mengatakan, bahwa UMKM harus bangun dari tidur akibat Pandemi.
“Kebetulan kami juga telah mengajukan proposal dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk suport kami karena kami ingin membangun lagi perekonomian seperti; Disperindag, Diskominfo Kota Malang, UM, Polinema dan berbagai pihak lainnya.” Jelas Mila.

Kebangkitan pariwisata di kawasan Kampung Kajoe Tangan Heritage ini diapresiasi oleh Wali Kota Malang Sutiaji. Wali Kota Malang ini berencana akan menghadirkan event besar secara rutin tiap bulan di Kajoe Tangan Heritage.
Salah satunya dia akan menjadikan event itu sebagai wadah utama pelaku UMKM di Kota Malang yang kemungkinan akan dikemas dalam Car Free Day atau Car Free Night.
“Setiap bulan nanti akan ada event seperti ini mungkin. Tapi akan kita tutup, jadi untuk UMKM kita semua. Kita akan pertimbangkan apakah Car Free Day atau Car Free Night,” kata Wali Kota Malang.
Tak hanya itu, Wali Kota Malang juga akan memasukan kawasan Kampung Kajoe Tangan Heritage ini dalam event pergantian tahun, HUT Kota Malang, dan dalam kalender pariwisata di kawasan Kajoe Tangan Heritage.
Wali Kota Malang Sutiaji berharap event-event besar di Kajoe Tangan Heritage akan menjadi titik kebangkitan Kota Malang. Terlebih, dua tahun sudah masyarakat Kota Malang tak pernah merasakan kemeriahan event besar sejak pandemi COVID-19 melanda.
Ia berharap masyarakat Kota Malang juga bisa bersama-sama, kolaborasi dan akselerasi. Tujuannya untuk menggerakkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

Owner Kopi Lonceng, Sata Adi Negara menangkap sinyal kebangkitan kota Malang utamanya UMKM.
Bicara tentang kopi, di Kota Malang ada salah satu tempat ngopi yang layak dikunjungi bagi penikmat Kopi. Berlokasi di kawasan Kajie Tangan Heritage, jalan Basuki Rahmat No.45, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, kedai kopi ini menyajikan sejumlah menu kopi dan juga makanan ringan.
Owner Kopi Lonceng, Sata Adi Negara menyampaikan, sebelumnya Kopi Lonceng berlokasi di Jalan Laksamana Martadinata. Dulunya, di wilayah tersebut dikenal dengan Kawasan Lonceng karena ada ikon lonceng.
“Dulu kayak monumen tugu. Ada 3 buah jam yang mengarah ke arah Selatan, Barat dan Utara. Dari situ kita beri nama kedai ini Kopi Lonceng agar orang mudah mengingat,” terangnya.
“Baru pada pertengahan tahun ini sekitar bulan Juni 2022, Kopi Lonceng pindah lokasi di Kawasan Kajoe Tangan,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Sata, Kopi Lonceng menyediakan aneka menu makanan dan minuman panas maupun minuman dingin.
“Untuk menu kopinya ada kopi lonceng atau kopi tubruk, kopi latte, kopi susu, kopi jahe dan aneka minuman lain,” sebutnya.

Sementara itu, untuk suasana kedai, lanjut Sata, memang sengaja dikonsep vintage. Dengan menonjolkan sejumlah perabotan lama.
“Mulai dari lampu, jam dinding, hingga gitar. Yang memang sengaja dipajang untuk menambah kesan kuno. Ditambah lagu dengan kondisi bangunan yang juga merupakan bangunan lama,” pungkasnya.(Djoko W)